Surabaya (beritajatim.id) – Kesehatan dan gizi merupakan indikator penting kesejahteraan masyarakat. Saat ini, status gizi anak masih menjadi tantangan serius di Indonesia. Masa anak-anak adalah periode emas yang sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan manusia.
Lailatul Muniroh SKM MKes, ahli gizi Universitas Airlangga (UNAIR), menyoroti pentingnya asupan gizi seimbang pada anak.
“Gizi seimbang sangat krusial bagi pertumbuhan fisik, perkembangan tulang, otot, dan organ tubuh yang optimal. Ini juga penting untuk perkembangan otak, meningkatkan imunitas, dan memenuhi energi anak untuk beraktivitas sehari-hari,” ujarnya.
Dampak Kekurangan Gizi pada Anak
Kekurangan gizi seimbang dapat menyebabkan berbagai masalah jangka panjang. “Stunting adalah salah satu dampak utama yang dapat mempengaruhi perkembangan fisik dan kognitif anak. Sistem imun yang lemah juga membuat anak rentan terhadap penyakit infeksi,” jelas Lailatul.
Anak dengan imunitas lemah berisiko mengalami penyakit kronis seperti diabetes tipe 2, obesitas, penyakit jantung, dan hipertensi di kemudian hari. Selain itu, kekurangan kalsium, vitamin D, dan fosfor mempengaruhi kesehatan tulang dan gigi, meningkatkan risiko osteoporosis dan karies gigi.
Empat Pilar Gizi Seimbang
Lailatul menyoroti empat pilar utama untuk mencapai gizi seimbang:
- Konsumsi Aneka Ragam Makanan
Mengkonsumsi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral dalam jumlah seimbang untuk memenuhi semua zat gizi yang dibutuhkan. - Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Menjaga kebersihan diri dan lingkungan. - Pola Hidup Aktif dan Berolahraga
Aktivitas fisik mendukung penyerapan zat gizi dari makanan. - Menjaga Berat Badan Ideal
Menjaga keseimbangan antara asupan dan pengeluaran energi.
Panduan Porsi Makan Anak
Lailatul memberikan panduan porsi makan yang tepat berdasarkan usia anak:
- Bayi 0-6 bulan: Pemberian ASI eksklusif.
- Batita: Kebutuhan kalori harian sekitar 1350 Kkal dari tiga kali makan utama dan dua kali makanan selingan.
- Anak usia 4-6 tahun: Sekitar 1400 Kkal per hari.
- Anak usia 7-9 tahun: Sekitar 1650 Kkal per hari.
- Usia 10-18 tahun: Laki-laki membutuhkan 2000-2650 Kkal, perempuan 1900-2100 Kkal.
Suplemen Gizi dan Peran Orang Tua
Lailatul menganjurkan pemberian suplemen gizi seperti zat besi, kalsium, asam lemak omega-3 (DHA/EPA), probiotik, serta vitamin A, B, dan C. Penggunaan suplemen harus bijak dan sesuai anjuran tenaga kesehatan.
Orang tua juga harus menjadi teladan dengan menunjukkan kebiasaan makan sehat. Libatkan anak dalam proses makan dan perkenalkan makanan baru secara bertahap. Lailatul juga menganjurkan perencanaan menu mingguan yang sehat, mengurangi makanan olahan tinggi gula dan lemak, serta menjaga jadwal makan yang konsisten.
Kesimpulan
Penerapan gizi seimbang sejak dini membantu membentuk kebiasaan makan sehat, meningkatkan konsentrasi, dan memperbaiki performa akademik anak. Melalui pola makan yang tepat dan dukungan orang tua, anak-anak dapat tumbuh sehat dan berkembang optimal. (hdl)