Jakarta (beritajatim.id) – Anggota DPR RI, Gamal Albinsaid, menyatakan komitmennya untuk memperjuangkan kesejahteraan masyarakat, termasuk masalah serius dalam dunia pendidikan. Ia menyoroti rendahnya kesejahteraan guru, khususnya guru honorer, yang kerap kali terjerat utang, termasuk melalui pinjaman online (pinjol).
Dalam rilis yang diterima di Jakarta, Jumat (18/10/2024), Gamal mengungkapkan bahwa kesejahteraan guru sangat mempengaruhi kualitas layanan pendidikan di Indonesia. Namun, kesejahteraan mereka masih jauh dari memadai, terutama guru honorer yang berpenghasilan sangat rendah.
“Jika kesejahteraan guru masih minim, bagaimana mereka bisa mengajar dengan tenang ketika utang membebani dan kebutuhan rumah tangga belum terpenuhi,” ujar Gamal.
Menurut data Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS), 42 persen guru dan 74 persen guru honorer berpenghasilan di bawah Rp2 juta per bulan, dengan 13 persen guru bahkan di bawah Rp500 ribu. Selain itu, 89 persen guru mengaku penghasilan mereka pas-pasan, dan 79,8 persen memiliki utang. Situasi ini mendorong banyak guru untuk meminjam melalui pinjol ilegal.
“Kami dikejutkan oleh riset yang menyebutkan 42 persen masyarakat yang terjerat pinjol ilegal berprofesi sebagai guru,” lanjut Gamal.
Kasus seperti tragedi seorang guru SD di Malang yang bunuh diri bersama keluarganya akibat utang pinjol di akhir 2023, menjadi contoh nyata betapa gentingnya masalah ini. Gamal menekankan pentingnya segera menangani kesejahteraan guru agar mereka bisa fokus mengajar tanpa beban ekonomi.
Meski begitu, Gamal mengapresiasi komitmen para guru yang tetap berdedikasi mendidik anak bangsa meski dalam kondisi ekonomi sulit. Menurut survei, 93,5 persen guru menyatakan niat untuk terus mengajar hingga pensiun.
“Kita harus mengapresiasi dedikasi guru-guru ini, meskipun penghasilan mereka minim, mereka tetap berkomitmen untuk mencerdaskan anak bangsa,” tutup Gamal. (hdl)