Jakarta (beritajatim.id) – Bank Mandiri, sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkemuka, terus menunjukkan konsistensi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Hingga kuartal II 2024, total aset konsolidasi Bank Mandiri mencapai Rp 2.258 triliun, mengalami peningkatan sebesar 15 persen secara tahunan (year on year).
Pertumbuhan ini memperkuat posisi Bank Mandiri sebagai bank dengan aset konsolidasi terbesar di Indonesia. Sejak 2020, Bank Mandiri menunjukkan ketahanan terhadap fluktuasi ekonomi, terutama saat pandemi Covid-19.
Pada akhir 2020, total aset bank ini tercatat Rp 1.542 triliun, dan hingga pertengahan 2024, jumlah asetnya tumbuh sebesar 46 persen.
Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menjelaskan bahwa pencapaian ini merupakan bukti komitmen bank dalam berinovasi dan menghadirkan layanan digital yang solutif.
“Kami terus berfokus pada inovasi, digitalisasi, dan peningkatan kualitas layanan untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan,” jelas Darmawan.
Selain pertumbuhan aset, Bank Mandiri juga mencatatkan peningkatan signifikan dalam penyaluran kredit, mencapai Rp 1.532,35 triliun pada kuartal II 2024.
Di sektor UMKM, Bank Mandiri berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp 127 triliun, meningkat 6,3 persen secara tahunan.
Transformasi digital melalui platform Livin’ by Mandiri dan Kopra by Mandiri menjadi pendorong utama pertumbuhan ini. Livin’ by Mandiri melayani lebih dari 26 juta nasabah dengan nilai transaksi lebih dari Rp 1.883 triliun, sementara Kopra by Mandiri mengelola 610 juta transaksi dengan nilai lebih dari Rp 10.000 triliun.
Bank Mandiri juga memperluas layanan melalui Livin’ Merchant, yang sejak diluncurkan pada 2023, telah digunakan oleh lebih dari 2 juta pelaku usaha. (hdl)