Jakarta (beritajatim.id) – Teknologi digital kini menjadi pendorong utama kemajuan Indonesia. Namun, tantangan seperti kesenjangan digital dan rendahnya kesadaran keamanan digital masih menjadi isu krusial.
Menyikapi hal ini, Akademi Televisi Indonesia (ATVI), yang sedang bertransformasi menjadi Institut Media Digital EMTEK (IMDE), menggelar diskusi bersama Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria, pada 13 Agustus 2024, untuk membahas upaya membangun ekosistem digital yang inklusif.
Diskusi ini menyoroti kebutuhan akan talenta digital di Indonesia yang diperkirakan mencapai 458.043 orang per tahun pada 2025-2030, serta masalah ketidaksetaraan antara platform dan konten. Tantangan lainnya adalah rendahnya kesadaran digital security di kalangan masyarakat Indonesia, di mana hanya satu dari 300 orang yang memiliki pemahaman mendalam tentang keamanan digital.
Dalam diskusi tersebut, Nezar Patria menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara pemerintah, industri, dan kampus untuk mengatasi berbagai tantangan ini. “Kampus, pemerintah, dan industri harus berkolaborasi untuk menjawab persoalan produksi dan distribusi konten serta dampak sosialnya,” ujarnya. Nezar juga menekankan perlunya redefinisi broadcasting dalam era digital, di mana kontrol penyiaran kini berada di tangan audiens.
Direktur ATVI, Totok Amin Soefijanto, yang turut hadir dalam diskusi ini, mengungkapkan bahwa ATVI siap mendukung pengembangan ekosistem digital di Indonesia. ATVI akan bekerjasama dengan Politeknik Multimedia Yogyakarta untuk menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi bagi para profesional di bidang konten digital.
Totok menambahkan, “Pengembangan ekosistem digital yang inklusif merupakan kunci keberhasilan Indonesia dalam menghadapi era digital. Kolaborasi antara pemerintah, industri, dan kampus sangat penting untuk mengatasi tantangan dan memaksimalkan potensi yang ada.”
Diskusi ini juga dihadiri oleh Dirjen Aplikasi Informatika, Hokky Situngkir, dan Kepala BPSDM Kominfo, Hary Budiarto, yang bersama-sama mendukung inisiatif untuk membangun sinergi inklusif antara berbagai pihak dalam ekosistem digital. (hdl)