Mojokerto (beritajatim.id) – Banjir besar melanda sejumlah wilayah di Jawa Timur pada Selasa, 10 Desember 2024. BPBD Jawa Timur di bawah pimpinan Kalaksa Gatot Soebroto segera mengerahkan Tim Reaksi Cepat (TRC) ke lokasi terdampak, termasuk Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, dan Jombang.
Tim gabungan TRC dan relawan mengevakuasi warga yang terdampak, terutama balita, lansia, barang berharga, serta hewan peliharaan. Evakuasi dilakukan ke tempat pengungsian untuk memastikan keamanan mereka. Gatot Soebroto turut memantau situasi langsung di Desa Ngingasrembyong, Kecamatan Soko, Kabupaten Mojokerto, bersama sejumlah kepala OPD Pemprov Jawa Timur.
Selain evakuasi, BPBD Jatim juga mengirimkan bantuan logistik berupa perahu karet, menara lampu portable (light tower), dan toilet portabel. Untuk memenuhi kebutuhan pengungsi, bantuan logistik berupa 100 selimut, 115 matras, 30 terpal, serta biskuit minimanis dan klepon masing-masing 5 dus telah didistribusikan.
Menurut data Pusdalops BPBD Jatim, hingga Rabu (11/12/2024), sebanyak 107 warga Kabupaten Mojokerto mengungsi di Masjid Noor Al Islam, Desa Tempuran, Kecamatan Soko. Sementara itu, di Kabupaten Jombang, 101 warga masih berada di tiga lokasi pengungsian, yaitu Balai Desa Jombok (61 jiwa), Balai Desa Blimbing (34 jiwa), dan Balai Dusun Plosorejo (6 jiwa).
Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto menegaskan bahwa pihaknya bekerja sama dengan Dinas PU Bina Marga, PU SDA, dan Dinas Sosial Jawa Timur untuk memastikan logistik para pengungsi tercukupi. Ia juga menekankan pentingnya percepatan penanganan banjir agar kondisi segera normal kembali.
“Kami bersama Pemerintah Kabupaten Mojokerto dan pemerintah setempat terus berupaya mempercepat penanganan banjir agar segera surut,” jelas Gatot. (tin/ted)