Surabaya (beritajatim.id) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Maritim Tanjung Perak mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di Surabaya pada 28-31 Desember 2024.
Cuaca ini dipicu oleh fenomena gelombang Kelvin dan Rossby yang meningkatkan curah hujan di kawasan Jawa Timur, terutama Surabaya.
Koordinator Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak, Ady Hermanto, menjelaskan bahwa cuaca ekstrem ini juga bertepatan dengan fase supermoon atau bulan baru, yang memicu pasang air laut tinggi.
“Potensi genangan akan meningkat, terutama di kawasan pesisir. Masyarakat perlu memperhatikan informasi cuaca untuk menghindari dampak banjir rob,” ujarnya, Jumat (27/12/2024).
Wilayah Rawan Banjir Rob dan Gelombang Tinggi
Beberapa kawasan di Surabaya yang berpotensi terdampak banjir rob meliputi Krembangan, Gununganyar Tambak, dan Sukolilo Baru.
Ady juga menyoroti kondisi pesisir selatan Jawa Timur, seperti Jember dan Banyuwangi, yang diperkirakan mengalami gelombang tinggi hingga 2,5 meter. Sedangkan di Selat Madura dan perairan Bawean, ketinggian gelombang masih relatif kondusif.
Hujan intensitas sedang hingga lebat diperkirakan terjadi di Surabaya dengan curah hujan mencapai 10-20 milimeter per enam jam, terutama menjelang malam hari.
Ady mengimbau masyarakat untuk menjaga lingkungan, seperti membersihkan drainase dan memangkas ranting pohon yang berpotensi tumbang akibat angin kencang.
BPBD Surabaya Siagakan Ratusan Personel
Sebagai langkah antisipasi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Surabaya telah menyiapkan 24 titik pos pantau di kawasan pesisir, seperti Asemrowo, Bulak, Perak, Sukolilo, dan Gununganyar. Selain itu, tujuh pos terpadu juga disiagakan untuk mempercepat respons darurat.
“Kami menyiagakan 250 personel yang bertugas secara bergantian selama 24 jam nonstop di titik-titik pantau. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi dampak cuaca ekstrem hidrometeorologi,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Surabaya, Buyung Hidayat.
BPBD juga menjalin koordinasi dengan BMKG dan Call Center 112 untuk memantau kondisi cuaca dan menerima laporan masyarakat. “CC 112 adalah salah satu sumber informasi utama dari masyarakat, yang kami tindak lanjuti secara cepat untuk mitigasi,” tambah Buyung.
BMKG dan BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, khususnya di wilayah pesisir yang rawan banjir rob. Warga diminta terus memantau informasi cuaca terkini dan melakukan langkah preventif, seperti:
- Membersihkan saluran air untuk mencegah banjir.
- Menghindari aktivitas di area pesisir pada puncak pasang air laut.
- Memastikan kondisi rumah aman dari potensi angin kencang.
Dengan kolaborasi antara BMKG, BPBD, dan masyarakat, diharapkan dampak cuaca ekstrem ini dapat diminimalkan. (rio/hdl)