Jakarta (beritajatim.id) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan tentang peningkatan kecepatan angin dan gelombang tinggi di berbagai wilayah Indonesia.
Kepala Pusat Meteorologi Publik, Andri Ramdhani, mengungkapkan bahwa berdasarkan pantauan BMKG, terdapat dua daerah tekanan rendah di perairan barat Filipina dan di Laut Filipina sebelah utara Papua yang berpotensi menjadi bibit Siklon Tropis 91W dan 92W.
Andri menjelaskan bahwa daerah tekanan rendah ini menciptakan konvergensi atau daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin yang memanjang dari Laut Filipina bagian barat, Laut Sulawesi, hingga perairan timur Filipina.
Daerah konvergensi lainnya terpantau di Selat Malaka, Laut Cina Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara bagian barat, Laut Seram, Laut Arafuru, dan Samudera Pasifik sebelah utara Papua.
“Kondisi ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar daerah tekanan rendah dan sepanjang daerah konvergensi tersebut,” ujar Andri.
Selain itu, fenomena intrusi udara kering dari barat-barat selatan (BBS) melintasi wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Maluku, mengangkat uap air basah di depan batas intrusi menjadi lebih hangat dan lembab di Sulawesi bagian tengah, Maluku, dan Pulau Papua.
Andri juga menyatakan bahwa peningkatan kecepatan angin hingga >25 knot terpantau di Laut Andaman, Laut Cina Selatan, Samudera Hindia sebelah barat daya, hingga selatan Jawa Barat, Laut Jawa bagian tengah dan timur, Laut Flores, Laut Banda, Laut Seram, Laut Halmahera, dan Laut Maluku.
Kecepatan angin ini mampu meningkatkan tinggi gelombang di wilayah perairan tersebut. Sementara itu, labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal terpantau di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Bengkulu, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Papua Barat, Papua Tengah, Papua, dan Papua Pegunungan.
“Kombinasi fenomena cuaca ini diperkirakan menimbulkan potensi cuaca signifikan dalam periode 18 – 25 Juli 2024, termasuk hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang di wilayah Sumatera Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua. Kondisi ini juga berpotensi menimbulkan angin kencang di Banten, Jawa Barat, NTB, NTT, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat, dan Papua Tengah,” jelas Andri.
BMKG mengimbau masyarakat di wilayah-wilayah tersebut untuk tetap waspada dan siap siaga, terutama saat berkendara ketika angin kencang terjadi karena dapat mengakibatkan pohon tumbang atau baliho roboh serta menerbangkan material-material berbahaya. (hdl)