Probolinggo (beritajatim.id) – Pemerintah Desa Dringu dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo bersama Puskesmas Dringu giat melaksanakan fogging untuk memerangi penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) di Desa Dringu, Kecamatan Dringu.
Upaya fogging ini mencakup Dusun Bandaran, Krajan, dan Tambak, melibatkan personel dari Dinkes Kabupaten Probolinggo, Puskesmas Dringu, Pemerintah Desa Dringu, Babinsa Dringu, serta para kader desa.
Kepala Puskesmas Dringu, drg. Reni Meutia, mengungkapkan bahwa fogging dilakukan karena ditemukan lebih dari tiga penderita DBD dalam satu dusun. “Di Desa Dringu terdapat 14 kasus DBD yang terlaporkan. Semua sudah kami lakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) dan tindakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) serta fogging untuk mencegah penyebaran lebih lanjut,” jelas Reni.
Reni menambahkan, tujuan fogging adalah membunuh nyamuk dewasa Aedes Aegypti, yang merupakan penyebab utama DBD. “Selain itu, kami juga ingin memutus rantai penularan dan menekan jumlah nyamuk agar risiko penyakit DBD menurun,” katanya.
Dalam upaya pencegahan, Puskesmas Dringu juga melakukan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) kepada masyarakat mengenai pentingnya 3M: Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang. “Langkah-langkah ini bertujuan untuk mencegah nyamuk berkembang biak,” terang Reni.
Selain itu, masyarakat diimbau untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dengan melakukan PSN secara rutin dan segera membawa penderita DBD ke fasilitas kesehatan terdekat apabila muncul gejala.
Membasmi Jentik Aedes Aegypti
Sementara itu, Plt Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo, Tutug Edi Utomo, menekankan pentingnya PE di sekitar rumah penderita DBD. “Tim kami selalu memastikan adanya jentik Aedes Aegypti di sekitar rumah penderita dan mendorong masyarakat untuk aktif menjadi Juru Pemantau Jentik (Jumantik),” katanya.
Sebelumnya, tindakan serupa juga dilakukan di Desa Kedungdalem, Kecamatan Dringu, setelah adanya laporan kasus DBD di wilayah tersebut. Fogging dilakukan oleh tim Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo dan Puskesmas Dringu, didampingi kader dan perangkat desa setempat.
Tindakan fogging ini diharapkan dapat meredam kekhawatiran masyarakat terhadap penyebaran DBD. Meskipun fogging bukan solusi utama, kegiatan ini setidaknya memberikan rasa aman bagi warga. Untuk mencegah peningkatan kasus DBD, program Gerakan Bersama Tebas Jentik (Gema Tjantik) diharapkan terus berjalan minimal seminggu sekali. (hdl)