Surabaya (beritajatim.id) – Direktur Utama RSUD Dr. Mohamad Soewandhie, dr. Billy Daniel Messakh, menegaskan bahwa pasien berinisial R (68) yang meninggal di Instalasi Gawat Darurat (IGD) telah mendapatkan penanganan intensif. Penjelasan ini disampaikan sebagai respons terhadap tuduhan malpraktik dan pelayanan yang tidak memadai yang beredar di media sosial setelah kejadian tersebut.
Dalam penjelasannya pada Jumat (1/11/2024), dr. Billy mengungkapkan kronologi kejadian. Ia menyatakan bahwa pasien R dilarikan ke IGD dalam kondisi tidak sadarkan diri dan segera mendapatkan penanganan oleh tim medis. Setelah pemeriksaan, diketahui bahwa pasien mengalami diabetes dengan kadar gula darah yang sangat tinggi.
“Pasien mengalami komplikasi akibat gula darahnya yang tinggi, yang menyebabkan gangren dan infeksi. Kami melakukan segala upaya untuk menstabilkan kondisi pasien di IGD,” kata dr. Billy.
Ia menjelaskan bahwa setelah dilakukan pengobatan, kadar gula darah pasien berhasil diturunkan. Namun, infeksi yang sudah menyebar membuat kondisi pasien semakin memburuk. Tim medis pun melakukan terapi dan observasi untuk memperbaiki kondisinya, tetapi otak pasien mengalami kerusakan permanen, sehingga kesadarannya tidak pulih.
Kondisi pasien yang tidak kunjung stabil menyebabkan pihak keluarga merasa tidak puas dengan penanganan tim medis. Pada malam 31 Oktober 2024, setelah diberitahu tentang kondisi pasien, pihak keluarga memprotes dan melakukan aksi demonstrasi di IGD, menghalangi akses tim medis untuk menangani pasien lainnya.
“Pihak keluarga memblokir ruangan dokter sehingga menyebabkan keterlambatan dalam penanganan pasien lain. Kami sangat menyayangkan aksi tersebut,” tegas dr. Billy.
Sementara itu, Kepala IGD dr. Ariyanto Setyoaji juga mengkonfirmasi bahwa tim medis telah melakukan langkah-langkah pertolongan pertama, termasuk pemberian cairan infus, oksigen, dan pengobatan antibiotik. Tim juga berkoordinasi dengan dokter spesialis untuk memastikan perawatan yang tepat bagi pasien.
“Kami terus melakukan observasi dan penanganan intensif di IGD agar kondisi pasien tetap terpantau,” ujar dr. Ariyanto.
Meskipun tim medis telah berupaya maksimal, pasien R akhirnya dinyatakan meninggal dunia. Dr. Billy mengungkapkan rasa duka mendalam atas kehilangan tersebut dan menekankan bahwa semua tindakan yang diambil sudah sesuai prosedur medis. (rio/ted)