Jakarta (beritajatim.id) – PT Phapros Tbk, salah satu perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia, mencatatkan peningkatan ekspor hampir 200% pada Triwulan III 2024.
Ekspansi ini merupakan bagian dari strategi Phapros untuk memperluas pasar internasional dengan mengekspor produk unggulannya, seperti obat antialergi, obat influenza, dan antijamur, ke Timor Leste dan Kamboja.
Plt Direktur Utama Phapros, Ida Rahmi Kurniasih, menyampaikan bahwa Timor Leste adalah pasar ekspor baru bagi Phapros, sementara Kamboja telah menjadi tujuan ekspor sejak 2014.
“Kamboja merupakan pelanggan setia kami sejak 2014, membuktikan bahwa produk-produk Phapros tidak hanya memenuhi standar kualitas di dalam negeri tetapi juga di luar negeri,” ujar Ida.
Meski kontribusi ekspor terhadap total pendapatan Phapros belum signifikan, laporan keuangan Triwulan III 2024 menunjukkan pertumbuhan ekspor yang pesat hingga mencapai 193% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Selain pencapaian ini, Phapros juga berhasil menurunkan beban usaha sebesar 16,4% secara tahunan (YoY) melalui penurunan biaya administrasi dan pemasaran lebih dari 20%, menunjukkan keberhasilan program efisiensi dan penyempurnaan proses bisnis yang dimulai awal 2024.
“Walaupun kontribusi ekspor belum besar dalam pendapatan konsolidasi, kami optimistis ekspor akan meningkat seiring adanya permintaan dari pemerintah negara-negara pelanggan. Kami menargetkan ekspor bisa menyumbang lebih dari 10% terhadap total pendapatan dalam beberapa tahun mendatang,” tambah Ida.
Sebagai perusahaan farmasi berstandar internasional, PT Phapros, Tbk telah berdiri sejak 1954 dan memproduksi lebih dari 250 jenis obat, termasuk produk unggulan seperti Antimo. Phapros juga mengantongi berbagai sertifikasi kualitas, seperti CPOB dan ISO 9001, ISO 14001, ISO 45001, serta ISO 17025 untuk laboratorium kalibrasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN). (hdl)