Surabaya (beritajatim.id) – Kementerian Perdagangan menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Penguatan Perdagangan Aset Kripto dan Perlindungan Masyarakat di Surabaya, Jawa Timur, pada Kamis (24/10/2024).
Diskusi ini dibuka secara virtual oleh Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Kasan, yang menyatakan bahwa aset kripto kini menjadi pilihan investasi populer di Indonesia.
Menurut data Bappebti, hingga September 2024, jumlah pelanggan aset kripto di Indonesia mencapai 21,27 juta. Dari sisi transaksi, periode Januari hingga September 2024 mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp426,69 triliun, meningkat 351,97 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023. Selain itu, perdagangan kripto memberikan kontribusi pajak bagi negara sebesar Rp914,2 miliar sejak 2022 hingga September 2024.
Kasan menekankan pentingnya perlindungan bagi konsumen aset kripto. Ia mengingatkan Pedagang Fisik Aset Kripto (PFAK) untuk tidak hanya fokus pada peningkatan transaksi, tetapi juga pada keamanan masyarakat. Selain dampak ekonomi melalui pajak, sektor kripto juga membuka peluang lapangan kerja di bidang ekonomi digital.
Kasan juga mengimbau masyarakat agar berhati-hati dalam bertransaksi aset kripto, yang memiliki risiko tinggi. Ia menyarankan masyarakat untuk melakukan riset mendalam sebelum berinvestasi, dan hanya bertransaksi melalui pedagang dan aset kripto yang telah terdaftar resmi di Bappebti.
FGD ini dihadiri sekitar 150 peserta dari berbagai pihak dalam ekosistem kripto, termasuk perwakilan dari bursa, lembaga kliring, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur, komunitas kripto, serta akademisi dari Surabaya. Hadir pula secara daring, Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara, Narendra Jatna; Sekretaris Bappebti, Olvy Andrianita; perwakilan Dinas Perindag Provinsi Jawa Timur; serta Ketua Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (ASPAKRINDO).
Melalui FGD ini, Kementerian Perdagangan berharap dapat memperkuat regulasi serta menciptakan lingkungan perdagangan kripto yang lebih aman bagi masyarakat. (hdl)