Surabaya (beritajatim.id) – Prof. Dr. Anang Endaryanto, seorang Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (UNAIR), berhasil meraih penghargaan Dokter Terbaik pada Anugerah ASN 2023. Penghargaan bergengsi ini merupakan pengakuan atas pelayanan, akuntabilitas, kompetensi, keharmonisan, loyalitas, kemampuan adaptasi, serta inovasi yang terus ia kembangkan dalam dunia kedokteran.
Prof. Anang mengungkapkan rasa haru dan syukurnya saat menerima penghargaan ini. “Rasa syukur bercampur dengan emosi lain, mulai dari rasa bangga hingga bahagia. Penghargaan ini bukan hanya tentang diri saya, tetapi juga tentang besarnya dukungan dari keluarga, pasien, guru, murid, tim, dan komunitas saya,” ujarnya.
Penghargaan ini juga menandakan tanggung jawab yang lebih besar bagi Prof. Anang sebagai panutan bagi generasi dokter muda. “Semakin besar tanggung jawab saya untuk menjadi contoh bagi generasi dokter yang lebih muda,” tambahnya.
Prof. Anang memulai karirnya sebagai dokter setelah lulus dari Fakultas Kedokteran UNAIR pada 1988 dan resmi menjadi ASN pada 1989, memimpin puskesmas di Bengkulu Utara. Dedikasinya dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi di komunitas transmigran membuatnya meraih penghargaan Kepala Puskesmas Terbaik Provinsi Bengkulu pada 1990.
Setelah menyelesaikan Pendidikan Spesialisasi Ilmu Kesehatan Anak di FK UNAIR dan RSUD Dr. Soetomo pada 1997, Prof. Anang terus mengembangkan karirnya. Ia juga sempat menjabat sebagai Direksi RSUD Dr. Soetomo dari 2016 hingga 2022, sambil tetap menjalankan tugasnya sebagai dosen di UNAIR.
Dalam masa jabatannya, Prof. Anang memprakarsai berbagai inovasi dalam bidang pelayanan kesehatan dan manajemen keuangan rumah sakit. Inovasi-inovasi tersebut berhasil mendapatkan penghargaan PERSI Award tingkat pertama.
Selain penghargaan terbaru ini, Prof. Anang juga telah menerima berbagai penghargaan lainnya, seperti Satya Lencana Karya Satya untuk 20 dan 30 tahun, penghargaan Dokter Inspiratif Bidang Ilmu Kedokteran dan Teknologi dari IDI Jawa Timur pada 2022, serta penghargaan Dokdiknis Teladan dari Gubernur Jawa Timur dan Menteri Kesehatan pada 2023.
Prof. Anang juga berbagi pesan berharga dari orang tuanya yang selalu menekankan pentingnya menjadi dokter dan guru yang baik. Pesan ini menjadi pegangan baginya dalam menghadapi berbagai rintangan dan tetap berkarya.
Ia juga mengingatkan generasi muda untuk terus berkembang tanpa kenal lelah. “Semua insan muda harus terus berpikir kritis dan inovatif, mengutamakan empati dalam pelayanan, serta berani mengambil tanggung jawab,” pesannya.
Lebih lanjut, Prof. Anang menegaskan bahwa keterbatasan sumber daya bukan alasan untuk berhenti berinovasi. “Jangan mengeluh terhadap keterbatasan sumber daya, tetapi ciptakan inovasi untuk mengatasinya,” tutupnya. (rio/ted)