Jakarta (beritajatim.id) – PT Hero Global Investment (HGI), perusahaan pengembang listrik swasta nasional di sektor energi baru terbarukan (EBT), memperkuat komitmennya untuk memperluas investasi dalam energi hijau di Indonesia dengan target pengelolaan pembangkit listrik hingga kapasitas 100 megawatt (MW).
Saat ini, HGI telah mengoperasikan dua unit Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) di Desa Manalu Dolok, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara. PLTM Parmonangan-1 dengan kapasitas 9 MW dikelola oleh anak usaha PT Seluma Clean Energy (SCE), sementara PLTM Parmonangan-2 berkapasitas 10 MW dikelola oleh PT Bina Godang Energi (BGE). Selain itu, HGI juga memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) Ujung Batu berkapasitas 3 MW di Provinsi Riau.
Direktur Utama HGI, Robin Sunyoto, menjelaskan bahwa ekspansi bisnis ini bertujuan untuk mendukung target pemerintah dalam meningkatkan bauran energi bersih dan mencapai net zero emission pada 2060. “HGI berkomitmen memperluas pengembangan energi bersih, termasuk mencari lokasi potensial baru untuk pembangkit berbasis air, biomassa, biogas, dan surya,” ujar Robin, Jumat (1/11/2024).
HGI juga merencanakan sejumlah proyek baru dalam pipeline EBT yang mencakup pembangkit hidro (58 MW), biomassa (8 MW), biogas (6 MW), dan surya (10 MW). Saat ini, kapasitas total tiga pembangkit EBT HGI mencapai 22 MW. Dengan proyek baru ini, HGI menargetkan kapasitas hingga 100 MW ke depan.
Robin menekankan pentingnya kesiapan infrastruktur untuk pengembangan PLTM dan PLTA di berbagai daerah di Indonesia, yang umumnya berada di wilayah rural. “Daya serap listrik dan kesiapan gardu induk serta transmisi distribusi menjadi kata kunci penting dalam pengembangan PLTM,” jelasnya.
Menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), potensi energi hidro di Indonesia mencapai 95 GW, namun saat ini baru dimanfaatkan sekitar 6,7 GW. Data Dewan Energi Nasional (DEN) menunjukkan kapasitas pembangkit EBT nasional pada 2022 mencapai 12.925 MW, atau 13,36% dari total kapasitas, dengan kontribusi terbesar dari pembangkit hidro.
Selain itu, keberadaan PLTM Parmonangan-1 dan Parmonangan-2 telah memberikan multiplier effect bagi ekonomi warga sekitar. “Dua PLTM ini telah menciptakan peluang kerja dan membuka usaha mikro di daerah sekitar. Sekitar 70% tenaga kerja di PLTM kami berasal dari warga setempat,” tambah Robin. HGI juga menjalankan program CSR di bidang pendidikan, pertanian, dan fasilitas umum bagi warga sekitar, sejalan dengan moto perusahaan, Menghasilkan Energi Bersih bagi Semua. (ted)