Jakarta (beritajatim.id) – Program hilirisasi mineral batu bara Indonesia terbukti memberikan dampak signifikan dalam memperkuat kedaulatan ekonomi nasional. Dengan mengolah mineral batu bara di dalam negeri, Indonesia berhasil mengurangi ekspor bahan mentah dan meningkatkan nilai tambah produk hilir yang dihasilkan.
Toto Pranoto, Pengamat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dari Universitas Indonesia, menyatakan bahwa pemerintah telah memiliki desain penguatan ekonomi yang solid melalui program hilirisasi.
Program ini dijalankan oleh Holding Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID, yang bertanggung jawab atas pengolahan mineral batu bara menjadi produk bernilai tinggi.
“Hilirisasi yang masif akan meningkatkan nilai tambah bagi perekonomian nasional, terutama dengan adanya pengolahan lebih lanjut di dalam negeri. Ini akan mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah mineral yang selama ini menjadi fokus utama,” ujar Toto.
Selain meningkatkan nilai tambah ekonomi, program hilirisasi juga berdampak positif pada penyerapan tenaga kerja.
Pembangunan fasilitas pengolahan dan infrastruktur pendukung menciptakan lapangan pekerjaan baru, khususnya di daerah-daerah pusat industri hilirisasi.
“Dorongan penyerapan tenaga kerja ini khususnya terjadi di daerah-daerah yang menjadi pusat industri hilirisasi. Dampaknya diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih tinggi,” lanjut Toto.
Toto juga menekankan pentingnya keberlanjutan program hilirisasi dalam jangka panjang. Pemerintah perlu memastikan ketersediaan cadangan bahan baku mineral batu bara serta penyerapan produk hilir oleh sektor industri manufaktur.
“Hilirisasi memiliki aspek kritikal, baik di hulu maupun di hilir. Di hulu, kita harus memastikan pasokan bahan baku terjamin. Di hilir, produk hasil hilirisasi harus sampai ke tangan konsumen akhir dengan baik,” jelasnya.
MIND ID, bersama anggota holding seperti PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), PT Timah Tbk, dan PT Vale Indonesia Tbk, terus berkomitmen menjalankan program hilirisasi.
Pada tahun 2024, beberapa proyek strategis telah berhasil direalisasikan, termasuk injeksi perdana Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) yang menghubungkan hilirisasi aluminium dari hulu hingga hilir.
Selain itu, MIND ID melalui PT Freeport Indonesia telah menyelesaikan pembangunan smelter tembaga di Gresik. Smelter ini merupakan salah satu yang terbesar di dunia dengan kapasitas pengolahan konsentrat tembaga sebesar 1,7 juta ton per tahun.
Program hilirisasi tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen produk bernilai tinggi di pasar global. Dengan terus mengoptimalkan program ini, pemerintah dan MIND ID berharap dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi perekonomian Indonesia. (hdl)