Jakarta (beritajatim.id) – Menjelang suksesi kepemimpinan Indonesia pada Oktober 2024, Wakil Ketua MPR, Dr. K.H. Jazilul Fawaid, SQ, MA, menegaskan pentingnya keamanan komprehensif untuk menjaga stabilitas politik dan keamanan nasional.
Suksesi ini melibatkan pergantian legislatif (MPR/DPR/DPD RI) serta transisi dari Presiden Joko Widodo kepada presiden terpilih, Prabowo Subianto.
“Konsepsi keamanan komprehensif sangat penting untuk mewujudkan stabilitas politik dan keamanan nasional, serta mendukung pembangunan nasional yang lancar,” ujar Gus Jazil, sapaan akrab Jazilul Fawaid, Selasa (24/9/2024).
Gus Jazil menjelaskan, konsep keamanan komprehensif mencakup keamanan tradisional dan non-tradisional yang melibatkan berbagai pihak, mulai dari instansi pemerintah, sektor swasta, akademisi, hingga masyarakat.
Ia menyebut konsep ini bukan hal baru, karena sudah tercermin dalam doktrin pertahanan nasional Indonesia yang dikenal sebagai sistem pertahanan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata).
Menurutnya, keamanan komprehensif tidak hanya menjadi tanggung jawab TNI dan Polri, tetapi seluruh komponen bangsa. Ia juga menekankan bahwa model ini telah diterapkan dalam tugas-tugas TNI, baik dalam Operasi Militer Perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
Salah satu contoh penerapan keamanan komprehensif adalah penanganan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, yang mengancam TNI, Polri, dan masyarakat sipil. Gus Jazil menekankan bahwa masalah di Papua memiliki akar yang kompleks, mencakup dimensi sosial, budaya, dan ekonomi, sehingga membutuhkan pendekatan multi-sektor.
Selain ancaman di Papua, Indonesia juga menghadapi tantangan dari terorisme, konflik sosial, serta ancaman di dunia maya, seperti penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan pencurian data pribadi. Menurut Gus Jazil, semua ancaman ini harus dihadapi dengan pendekatan keamanan komprehensif untuk mencapai hasil yang optimal.
“Beragam ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan yang kita hadapi harus ditangani dengan pendekatan keamanan komprehensif,” tutupnya. (hdl)