Surabaya (beritajatim.id) – Sebanyak 99 anak di Surabaya mengikuti khitan massal yang diadakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Institut Sepuluh Nopember (ITS) di Fakultas Kedokteran dan Kesehatan ITS pada Sabtu (6/7/2024). Acara ini merupakan bagian dari perayaan Dies Natalis ITS ke-64.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan bahwa khitan massal ini adalah upaya menciptakan generasi emas di Kota Pahlawan. “Ini luar biasa dalam menyambut Dies Natalis ITS ke-64, salah satu ikhtiar menciptakan anak-anak bangsa menyongsong generasi emas. Saya berharap anak-anak yang mengikuti khitan massal menjadi anak yang sehat karena bagi muslim adalah wajib,” ujar Eri.
Eri juga menambahkan bahwa khitan massal ini adalah wujud nyata dari kepedulian sosial dan pengabdian kepada masyarakat. Menurutnya, khitan tidak hanya aspek medis, tetapi juga bagian dari budaya dan nilai-nilai agama. “Harus kita lestarikan, anak-anak tidak boleh takut karena ini bagian dari proses menjadi lebih sehat. Terima kasih kepada orang tua atas kepercayaannya kepada panitia,” ujarnya.
Wali Kota Eri juga mengajak masyarakat untuk mendukung kegiatan ini karena kolaborasi antara institusi pendidikan, alumni, dan masyarakat sangat penting bagi kemajuan Kota Surabaya. “Kita harus menyiapkan anak-anak muda, pemimpin masa depan yang tidak hanya kuat fisik, tetapi juga akidah agamanya,” tambahnya.
Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Sistem Informasi ITS, Imam Baihaqi, menyatakan bahwa khitan massal ini adalah bagian dari sinergi ITS dengan Pemkot Surabaya. “ITS sebagai perguruan tinggi terbaik bersinergi membantu pemerintah menciptakan generasi emas dan unggul. Kegiatan ini diikuti 99 peserta,” kata Imam Baihaqi.
Ia menjelaskan bahwa khitan massal dilakukan dalam empat shift untuk menghindari penantian yang lama. ITS melibatkan dokter spesialis dengan dukungan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya dan mitra lainnya. “Obat yang digunakan spesial untuk membantu meredakan rasa nyeri dan mempercepat penyembuhan,” tambahnya.
Dengan kegiatan ini, Imam berharap ITS dapat menambah kuota peserta di tahun-tahun berikutnya sehingga lebih banyak anak di Surabaya dapat berpartisipasi. (rio)