Banyuwangi (beritajatim.id) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyerahkan dua kapal hasil rampasan ilegal fishing kepada nelayan di Banyuwangi.
Penyerahan dilakukan oleh Dirjen Perikanan Tangkap, Irjen Pol. Lotharia Latif, di Pelabuhan Masami, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi. Acara ini juga dihadiri Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani.
Dilansir dari laman resmi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Minggu (29/12/2024), kedua kapal yang diserahkan telah ditetapkan pengadilan sebagai milik negara.
Kapal tersebut diberikan kepada KUD Mina Blambangan Muncar dan Koperasi Pemasar Pasir Mutiara Pancer, masing-masing dengan kapasitas 106,67 GT dan 60,05 GT.
Irjen Pol. Lotharia Latif menjelaskan bahwa kebijakan Tangkap-Manfaat yang diterapkan KKP memungkinkan barang rampasan negara, seperti kapal, dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan.
“Pak Menteri KKP telah mengeluarkan kebijakan agar kapal hasil tangkapan ilegal fishing bisa digunakan oleh nelayan. Harapannya, ini dapat meningkatkan produktivitas mereka dalam menangkap ikan,” ujar Latief.
Dengan kapal tersebut, nelayan diharapkan mampu menjangkau area penangkapan lebih jauh dan membawa hasil tangkapan dalam jumlah lebih besar. Kapal ini telah diperbaiki di Pontianak dan siap digunakan, meski akan ada pendampingan lanjutan jika diperlukan.
Banyuwangi Jadi Prioritas Hibah Kapal
Latief menambahkan, Banyuwangi dipilih sebagai salah satu prioritas penerima hibah kapal rampasan karena dinilai memiliki pengelolaan yang baik. Hal ini diharapkan menjadi contoh bagi daerah lain.
“Saya yakin pengelolaan kapal ini di Banyuwangi akan berjalan baik. KKP juga akan terus melakukan pendampingan agar manfaat kapal ini bisa optimal,” imbuhnya.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyampaikan apresiasi kepada KKP atas bantuan kapal tersebut. Ia optimis bantuan ini akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan nelayan sekaligus meningkatkan produksi perikanan tangkap di daerahnya.
“Kami berharap dengan kapal berkapasitas lebih besar, hasil tangkapan nelayan juga meningkat sehingga berdampak positif bagi ekonomi mereka,” ujar Ipuk.
Nelayan Sambut Positif Kapal Bantuan
Nurul Bahri, salah satu penerima dari Koperasi Pemasar Pasir Mutiara Pancer, menyatakan bahwa kapal ini akan digunakan secara bergantian oleh lima kelompok usaha bersama (KUB) yang tergabung dalam koperasi.
“Kapal ini memiliki kapasitas lebih besar dibandingkan kapal kami sebelumnya yang hanya 30 GT. Dengan bantuan ini, kami berharap dapat menangkap lebih banyak ikan,” ujar Bahri.
Bantuan kapal dari KKP ini diharapkan menjadi langkah signifikan dalam mendukung produktivitas nelayan dan menggerakkan roda ekonomi masyarakat pesisir Banyuwangi. (hdl)