Jakarta (beritajatim.id) – PT Nusantara Infrastructure Tbk (NI) mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang signifikan sepanjang tahun 2024. Berdasarkan laporan keuangan tahunan, laba bersih perusahaan melonjak hingga 240,8 persen secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp 331 miliar.
Peningkatan ini sebagian besar didorong oleh kontribusi laba dari entitas asosiasi di sektor jalan tol, energi terbarukan, dan pengelolaan air bersih.
Sektor pengelolaan jalan tol yang diwakili oleh PT Margautama Nusantara (MUN) menjadi kontributor terbesar dengan total Rp 352 miliar, yang terdiri atas laba yang diserap sebesar Rp 152 miliar dan penyesuaian ekuitas senilai Rp 201 miliar.
Sementara itu, sektor energi terbarukan melalui PT Energi Infranusantara menyumbang Rp 15 miliar, dan sektor air bersih lewat PT Potum Mundi Infranusantara sebesar Rp 8 miliar.
Meskipun MUN tidak lagi dikonsolidasikan dalam laporan keuangan grup, sektor jalan tol tetap menjadi prioritas strategis dalam portofolio infrastruktur perusahaan.
Aset Tumbuh, Pendapatan Konsolidasi Turun karena Dekonsolidasi MUN
Total aset NI tercatat naik 6,7 persen YoY menjadi Rp 4,6 triliun. Namun, EBITDA perusahaan mengalami penurunan drastis sebesar 89 persen YoY menjadi Rp 49 miliar, dan pendapatan konsolidasi juga turun 68 persen YoY menjadi Rp 293 miliar akibat tidak dikonsolidasikannya MUN.
Meski demikian, di luar segmen jalan tol, pendapatan NI justru meningkat 3 persen YoY, menunjukkan arah yang positif dari strategi penguatan bisnis non-tol dan efisiensi operasional.
MUN Tetap Tumbuh Signifikan, Laba Tahun Berjalan Naik 244 Persen
Walaupun tidak dikonsolidasikan, MUN tetap mencatat kinerja kuat. Total pendapatan dan penjualan usaha MUN mencapai Rp 728 miliar, naik 13 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 646 miliar.
Laba usaha naik menjadi Rp 364 miliar atau meningkat 9,3 persen YoY, sementara laba tahun berjalan melonjak 244 persen menjadi Rp 377 miliar.
Pertumbuhan ini ditopang oleh meningkatnya volume lalu lintas dan penyesuaian tarif di Jalan Tol Pondok Aren–Serpong (BSD) dan tol Makassar yang dikelola oleh PT Makassar Airport Network (MAN).
Fokus 2025: Konsolidasi Bisnis Tol dan Pertumbuhan Berkelanjutan
Pada tahun 2025, NI menargetkan strategi pertumbuhan yang berfokus pada konsolidasi bisnis jalan tol dan perluasan kontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan. Fokus strategis ini mencakup:
- Penguatan pengelolaan dan investasi aset tol
- Pengembangan rest area dan layanan pendukung jalan tol
- Ekspansi sektor air bersih dan energi terbarukan
Akuisisi 35 persen saham di PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) menjadi langkah penting untuk memperluas cakupan bisnis tol Grup NI. Inisiatif kampanye seperti #TolnyaMakassar juga menjadi bagian dari strategi loyalitas dan peningkatan trafik pengguna jalan.an optimisme terhadap masa depan perusahaan:
“Tantangan global memang tidak terhindarkan, namun kami yakin dengan kekuatan kolaborasi dan inovasi di dalam organisasi. Kami berkomitmen untuk terus tumbuh secara berkelanjutan dan berkontribusi bagi negeri,” tegas Direktur Utama NI, Ramdani Basri. (ted)