Magetan (beritajatim.id) – Lembaga Manajemen Infaq (LMI) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pendidikan dengan meluncurkan program Beasiswa Mahasiswa Yatim. Program ini ditujukan khusus bagi mahasiswa yang telah kehilangan orang tua dan menghadapi kendala finansial dalam menempuh pendidikan tinggi.
Program ini menjadi bagian dari fokus kemanusiaan LMI di sektor pendidikan. Tujuan utamanya adalah memastikan bahwa keterbatasan ekonomi tidak menjadi penghalang bagi mahasiswa yatim untuk mengejar cita-cita dan masa depan yang lebih baik.
Dua mahasiswa pertama yang menerima beasiswa ini adalah Desta dan Indra, yang keduanya memiliki latar belakang perjuangan hidup yang menginspirasi.
Desta, mahasiswi dari salah satu universitas di Semarang, dikenal karena semangat juangnya yang tinggi. Untuk mencukupi kebutuhan hidup dan biaya kuliah, ia menjual kue buatan sendiri di kampus. Meski kehilangan orang tua, Desta tetap menunjukkan kemandirian dan semangat belajar yang luar biasa.
Sementara itu, Indra, mahasiswa asal Magetan, adalah sosok berprestasi. Ia pernah terpilih sebagai Duta Genre Favorit, mencerminkan dedikasi serta integritasnya sebagai generasi muda. Di balik pengakuan itu, Indra juga harus menghadapi kesulitan ekonomi sejak ditinggal orang tua.
Menurut Winarsih, pelaksana program Beasiswa Mahasiswa Yatim LMI, kehadiran program ini diharapkan dapat menjangkau lebih banyak mahasiswa di masa mendatang.
“Kami ingin program ini menjadi jembatan harapan bagi mahasiswa yatim. Ini juga merupakan bukti bahwa dukungan dari para donatur benar-benar berdampak besar dalam menciptakan perubahan,” ungkap Winarsih.
Beasiswa ini tidak hanya sekadar dukungan materi. Lebih dari itu, ia menjadi simbol harapan, keberanian, dan peluang untuk mengubah masa depan. LMI menegaskan bahwa setiap anak bangsa, tanpa terkecuali, memiliki hak yang sama untuk mengakses pendidikan tinggi.
Dengan semangat kolaborasi dan kepedulian sosial, LMI terus mendorong pemerataan pendidikan melalui pendekatan yang inklusif dan berkelanjutan. Program ini juga menjadi bukti konkret bahwa kepedulian terhadap sesama mampu menciptakan perubahan nyata di tengah masyarakat. (fiq/ted)