Surabaya (beritajatim.id) – Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, meresmikan layanan konsultasi ekspor, pusat kurasi industri dan perdagangan (indag), serta galeri indag di Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Timur di Surabaya, Senin (11/11/2024). Peluncuran ini menjadi langkah inovatif dalam mendorong pertumbuhan dan daya saing produk-produk Usaha Kecil Menengah (UKM) Jawa Timur di pasar internasional.
Adhy menyatakan optimisme bahwa fasilitas ini akan meningkatkan kualitas produk UKM sehingga lebih kompetitif dan mampu memenuhi standar ekspor. “Bismillahirrahmaanirrohim, kegiatan pasar murah dan launching sarpras Disperindag Jatim secara resmi saya nyatakan dibuka,” ucapnya saat peresmian. Menurut Adhy, layanan konsultasi ekspor dan pusat kurasi akan memfasilitasi UKM dalam melakukan kurasi produk dengan standar internasional, sehingga mampu menembus pasar global.
Layanan konsultasi ekspor diharapkan menjadi solusi bagi UKM dalam mempersiapkan proses ekspor. Selain memberikan ruang untuk kurasi, layanan ini juga membuka peluang business matching dengan investor melalui kolaborasi dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Timur.
Sebagai upaya meningkatkan mutu produk lokal, pusat kurasi indag berperan membantu UKM Jawa Timur dalam memenuhi standar kualitas dan daya saing. “Produk UKM harus memenuhi standar kualitas dan karakter, baru kemudian kita bantu akses ke pasar yang paling cocok,” jelas Adhy. Ia optimistis bahwa produk-produk UKM Jawa Timur akan semakin diminati di pasar domestik dan global.
Tak hanya itu, galeri indag hadir sebagai sarana promosi produk-produk unggulan Jawa Timur. Adhy berharap galeri ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat display, tetapi juga menjadi pusat pemasaran yang mampu menjangkau pasar yang lebih luas.
Nilai ekspor Jawa Timur pada September 2024 tercatat mencapai USD 2,16 miliar, meningkat 14,95% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Produk industri pengolahan mendominasi ekspor dengan kontribusi sebesar 91,8%. Adhy menekankan bahwa ekspor non-migas, khususnya dari sektor IKM, memiliki potensi besar dan harus dimanfaatkan secara maksimal melalui jaringan buyer internasional.
Bersamaan dengan peluncuran layanan tersebut, Disperindag Jawa Timur juga menggelar pasar murah untuk membantu masyarakat mengakses bahan pokok dengan harga terjangkau. Beberapa komoditas yang dijual antara lain beras medium seharga Rp. 11.000/kg, minyak goreng Rp. 15.000/liter, gula pasir Rp. 16.000/kg, dan telur ayam ras Rp. 23.000/kg. Adhy menjelaskan bahwa pasar murah ini juga disiapkan untuk mengantisipasi kenaikan harga menjelang Natal dan Tahun Baru.
Adhy mengapresiasi seluruh pihak yang berkontribusi dalam keberhasilan program ini. Ia berharap program ini mampu memperkuat ekonomi Jawa Timur dan memberikan dampak positif bagi masyarakat luas. Pada acara ini juga diberikan Sertifikasi Kurasi kepada 50 pelaku UKM sebagai pengakuan atas kualitas produk yang siap bersaing di pasar global. (hdl)