Surabaya (beritajatim.id) – Secangkir kopi hangat di pagi hari sering kali menjadi ritual bagi banyak orang. Tidak hanya sekadar kebiasaan, namun kopi dipercaya dapat membangkitkan mood dan meningkatkan produktivitas.
Apakah klaim ini hanya mitos atau ada dasar ilmiahnya? Mari kita telusuri fakta-fakta ilmiah di balik secangkir kopi dan pengaruhnya terhadap mood.
Kandungan Kopi dan Pengaruhnya
Kopi mengandung beberapa zat aktif yang berperan penting dalam mempengaruhi suasana hati, di antaranya:
- Kafein
Kafein adalah stimulan sistem saraf pusat yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Psychopharmacology, kafein dapat meningkatkan kewaspadaan, memperbaiki suasana hati, dan bahkan memiliki efek antidepresan ringan. - Asam Klorogenat
Zat antioksidan ini ditemukan dalam kopi dan dapat membantu mengurangi peradangan dan stres oksidatif dalam tubuh, yang berhubungan dengan peningkatan mood. - Dopamin
Konsumsi kafein dapat meningkatkan pelepasan dopamin di otak, yang dikenal sebagai “hormon kebahagiaan”. Peningkatan dopamin ini dapat menghasilkan perasaan euforia dan kesejahteraan.
Studi Ilmiah tentang Kopi dan Mood
Sebuah penelitian dari Harvard School of Public Health yang melibatkan lebih dari 50 ribu wanita menemukan bahwa mereka yang minum 2-3 cangkir kopi per hari memiliki risiko 15 persen lebih rendah mengalami depresi dibandingkan mereka yang tidak minum kopi sama sekali.
Sementara Journal of Agricultural and Food Chemistry mengatakan, asam klorogenat dalam kopi dapat menurunkan stres oksidatif pada tikus, yang berimplikasi pada pengurangan gejala depresi dan kecemasan pada manusia.
Melengkapi penelitian-penelitian ini, ada European Journal of Clinical Nutrition yang dalam studinya menemukan bahwa konsumsi kopi moderat (sekitar 3-5 cangkir per hari) dikaitkan dengan penurunan risiko bunuh diri sebesar 45 persen pada pria dan wanita.
Diketahui, kafein bekerja dengan menghambat adenosin, neurotransmiter yang menyebabkan rasa kantuk. Dengan menghambat adenosin, kafein meningkatkan aktivitas neurotransmiter lainnya seperti norepinefrin dan dopamin, yang dapat meningkatkan kewaspadaan dan suasana hati.
Efek ini biasanya mulai dirasakan sekitar 30-60 menit setelah mengonsumsi kafein dan dapat bertahan hingga beberapa jam.
Efek Samping dan Batasan Konsumsi
Meskipun kopi memiliki banyak manfaat, penting untuk mengonsumsinya dengan bijak. Terlalu banyak kafein dapat menyebabkan efek samping seperti kegelisahan, insomnia, dan peningkatan detak jantung. Menurut Mayo Clinic, konsumsi kopi yang dianggap aman adalah sekitar 400 mg kafein per hari, atau sekitar 4 cangkir kopi.
Secangkir kopi dapat lebih dari sekadar minuman pagi yang menyegarkan. Dengan kandungan kafein, asam klorogenat, dan kemampuannya meningkatkan dopamin, kopi memiliki potensi besar untuk membangkitkan mood dan meningkatkan kesejahteraan. Namun, seperti halnya segala sesuatu, moderasi adalah kunci. Menikmati kopi dalam jumlah yang tepat dapat menjadi salah satu cara efektif untuk memulai hari dengan perasaan positif dan penuh semangat. (mnd/hdl)