Jakarta (beritajatim.id) – Neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus sebesar 2,48 miliar Dollar AS pada Oktober 2024, melanjutkan tren positif selama 54 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.
Surplus ini terdiri dari surplus sektor nonmigas sebesar 4,80 miliar Dollar AS dan defisit sektor migas sebesar 2,32 miliar Dollar AS.
Menteri Perdagangan Budi Santoso mengapresiasi kinerja perdagangan Indonesia yang terus menunjukkan tren positif.
“Surplus ini menjadi bukti ketangguhan ekonomi kita. Kami optimistis neraca perdagangan akan terus mencatatkan hasil yang baik,” ujarnya.
India, Amerika Serikat (AS), dan Filipina menjadi kontributor utama surplus nonmigas pada Oktober 2024.
- India: 1,56 miliar Dollar AS
- AS: 1,52 miliar Dollar AS
- Filipina: 0,80 miliar Dollar AS
Sebaliknya, defisit nonmigas dipicu oleh perdagangan dengan Tiongkok, Thailand, dan Singapura dengan total 1,41 miliar Dollar AS.
Secara kumulatif, periode Januari–Oktober 2024 mencatatkan surplus 24,43 miliar Dollar AS, terdiri dari surplus nonmigas 41,82 miliar Dollar AS dan defisit migas 17,39 miliar Dollar AS.
Ekspor Nonmigas Naik 1,48 Persen
Ekspor kumulatif Januari–Oktober 2024 mencapai 217,24 miliar Dollar AS, naik 1,33 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023. Khusus ekspor nonmigas, nilainya mencapai 204,21 miliar Dollar AS, naik 1,48 persen dibandingkan 2023.
Beberapa produk unggulan dengan peningkatan signifikan meliputi:
- Logam mulia & perhiasan: Naik 1,68 miliar Dollar AS
- Barang dari besi & baja: Naik 1,54 miliar Dollar AS
- Tembaga: Naik 1,09 miliar Dollar AS
- Kakao & olahan: Naik 1,03 miliar Dollar AS
Pada Oktober 2024, total ekspor Indonesia mencapai 24,41 miliar Dollar AS, naik 10,69 persen dibandingkan bulan sebelumnya (MoM) dan tumbuh 10,25 persen dibandingkan Oktober 2023 (YoY).
Sektor Pertanian Pimpin Pertumbuhan Ekspor
Ekspor sektor pertanian tumbuh tertinggi sebesar 17,57 persen, diikuti industri pengolahan yang naik 12,04 persen dan sektor pertambangan yang tumbuh 2,16 persen (MoM).
Komoditas dengan pertumbuhan ekspor tertinggi meliputi:
- Barang dari besi & baja: Naik 75,91 persen
- Lemak & minyak hewani/nabati: Naik 52,67 persen
- Tembaga: Naik 38,43 persen
- Kopi, teh, rempah-rempah: Naik 24,04 persen
Impor Oktober 2024 Ikut Naik
Nilai impor Indonesia pada Oktober 2024 mencapai 21,94 miliar Dollar AS, naik 16,54 persen (MoM) dan 17,49 persen (YoY). Kenaikan ini terutama didorong sektor migas yang melonjak 44,98 persen, sementara impor nonmigas naik 12,13 persen (MoM).
Golongan barang yang mencatatkan peningkatan impor terbesar adalah:
- Gula & kembang gula: Naik 55,25 persen
- Logam mulia & perhiasan: Naik 51,52 persen
- Serealia: Naik 40,69 persen
Mendag Budi optimistis tren positif ini akan terus berlanjut dengan dukungan dari peningkatan ekspor ke negara-negara mitra baru, seperti Bangladesh (99,84 persen), Mesir (90,61 persen), dan Arab Saudi (60,02 persen).
Meta Deskripsi:
Neraca dagang Indonesia Oktober 2024 surplus 2,48 miliar Dollar AS, melanjutkan tren positif 54 bulan. Ekspor nonmigas tumbuh 1,48 persen. (hdl)