Sumedang (beritajatim.id) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berkomitmen membangun industri perbankan yang adil melalui penerapan prinsip Fair Trade, dengan fokus melindungi konsumen, pekerja, dan produsen.
Hal ini disampaikan oleh Dian Ediana Rae, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, dalam acara OJK Mengajar di Universitas Padjadjaran, Selasa (24/9/2024), dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun OJK ke-13.
Dalam kuliah umum bertema “Fair Trade pada Industri Jasa Keuangan”, Dian menjelaskan bahwa konsep perdagangan yang adil ini mendukung berbagai program Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang diinisiasi Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Fair trade dalam sektor jasa keuangan tidak hanya memastikan keadilan di seluruh rantai pasok, tetapi juga memperluas akses terhadap layanan keuangan serta menciptakan sistem keuangan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
OJK, sebagai regulator sektor jasa keuangan, telah mengimplementasikan berbagai kebijakan untuk mendukung keberlanjutan, di antaranya melalui penerbitan Taksonomi Hijau Berkelanjutan Indonesia (TKBI) dan Climate Risk Management & Scenario Analysis (CRMS) Perbankan.
Kedua inisiatif ini dirancang untuk membantu bank menyalurkan pembiayaan dengan memperhatikan dampak lingkungan.
Dian juga menyoroti tantangan global yang dihadapi industri jasa keuangan, seperti risiko geopolitik yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan rantai pasok global. OJK menekankan pentingnya kolaborasi dalam menghadapi tantangan tersebut agar sektor keuangan Indonesia tetap kompetitif dan berkelanjutan.
Acara ini dihadiri oleh lebih dari 300 mahasiswa, baik secara langsung maupun virtual, serta tokoh-tokoh akademik seperti Dekan Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran, Sigid Suseno.
Sigid mengapresiasi OJK atas inisiatif ini dan berharap agar kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai industri keuangan.
Melalui kegiatan ini, OJK berharap dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa dan pelaku industri mengenai perdagangan jasa keuangan global, sekaligus memperkuat upaya menciptakan sistem perdagangan yang adil dan berdaya saing. (ted)