Surabaya (beritajatim.id) – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, meresmikan Pasar Daging Arimbi Pegirian sebagai pusat pasar daging di Kota Pahlawan. Pasar yang dahulu berada di pinggir jalan kini telah ditertibkan dan ditata menjadi lebih bersih.
Sebelumnya, aktivitas pedagang di pasar ini dinilai mengganggu kegiatan warga sekitar. Untuk itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berupaya mengembalikan fungsi jalan dengan melakukan penataan dan penertiban pedagang.
Setelah berhasil menertibkan dan menata pasar, Wali Kota Eri Cahyadi melakukan peninjauan di Pasar Daging Arimbi Pegirian. “Saya ingin menjadikan Pasar Arimbi sebagai pusat pasar daging karena pasar ini memiliki nilai sejarah dan menjadi ciri khas Surabaya,” ujar Wali Kota Eri.
Pasar daging legendaris ini kini terletak di Jalan Arimbi (Pegirian), sekitar 100 meter dari lokasi sebelumnya di pinggir jalan. “Ketika ada yang bertanya tentang pasar daging, jawabannya adalah Pasar Daging Arimbi, tetapi lokasinya kini berada di dalam pasar, bukan di jalan,” tambahnya.
Wali Kota Eri menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada RW dan warga sekitar. Ia menjelaskan bahwa di belakang Pasar Daging Arimbi Pegirian terdapat perkampungan, sehingga penataan juga mencakup perbaikan saluran, pengaspalan jalan, dan perbaikan dinding pasar.
“Kita siapkan semuanya sehingga orang tahu keberadaan Pasar Daging Arimbi. Alhamdulillah, saya ucapkan terima kasih kepada Pak RW dan warga,” ungkapnya.
Penertiban pedagang untuk mengembalikan fungsi jalan ini mendapat sambutan baik dari warga sekitar. “Setelah berdiskusi dengan warga dan pedagang, mereka setuju untuk pindah ke dalam pasar. Dengan adanya tempat yang tersedia, pedagang bisa berjualan hingga malam hari, sehingga pendapatan mereka juga meningkat,” jelas Eri.
Wali Kota Eri juga menanggapi kekhawatiran pedagang terkait pemindahan Rumah Potong Hewan (RPH) Pegirian Surabaya yang dapat menurunkan omzet mereka. Ia meyakinkan pedagang bahwa pemindahan tidak akan berdampak negatif.
“Pasar Arimbi tetap menyediakan tempat bagi jagal. Contohnya, untuk 150 ekor sapi per hari, kami sediakan tempat pemotongan daging harian, bukan untuk penyembelihan besar seperti Idul Adha. Kami sedang mendiskusikan lokasi yang sesuai,” jelasnya.
Salah satu pedagang Pasar Daging Arimbi Pegirian, Qurrota Ayuni, menyambut baik pemindahan lokasi pasar. Menurutnya, Pasar Daging Arimbi Pegirian kini lebih bersih dan tertata sehingga lebih nyaman bagi konsumen.
“Di sini lebih bersih dan tidak menimbulkan kemacetan. Di depan juga ada pemberitahuan bahwa pedagang sudah dipindah ke Pasar Arimbi,” ungkap wanita yang telah berdagang selama lebih dari 20 tahun itu. (rio/ted)