Sidoarjo (beritajatim.id) – Digitalisasi layanan PT PLN (Persero) melalui pemasangan Smart Meter Advanced Metering Infrastructure (AMI) mendapatkan respon positif dari masyarakat Sidoarjo.
Salah satu warga Sidoarjo, Partini (49) yang tinggal di Bluru Kidul RT 04 RW 08, mengungkapkan pendapatnya mengenai pemasangan meter AMI di rumahnya.
Ia merasa lebih nyaman dengan penggunaan meter baru ini karena efektif dan efisien. Sebelumnya, petugas pembaca meter harus berkeliling, tetapi sekarang hal tersebut tidak diperlukan lagi.
Terlebih lagi, jika mereka tidak berada di rumah, seringkali pembacaan meter tidak dapat dilakukan. Partini juga mengungkapkan bahwa ia diberi penjelasan bahwa pemakaian bulan berjalan dapat dicek melalui meter tersebut.
Pendapat serupa juga disampaikan oleh Taufiq (45), seorang pemilik usaha warung makan yang tinggal di RT 13 RW 04 Buduran.
Ia memberikan dukungan penuh terhadap penggunaan meter AMI untuk mempermudah dalam pelayanan listrik. Taufiq menyambut baik penjelasan yang diberikan oleh petugas mengenai manfaat dan kelebihan meter AMI ini. Ia berharap dengan adanya layanan canggih ini, pelayanan PLN semakin maju di masa depan.
PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur telah melaksanakan proyek percontohan penggantian kWh meter lama dengan Smart Meter AMI secara bertahap kepada lebih dari 84 ribu pelanggan. General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur, Lasiran, secara langsung melakukan kunjungan untuk memeriksa kesiapan dan proses pemasangan serta memberikan penjelasan kepada pelanggan.
Lasiran menjelaskan bahwa penggantian meter ini tidak dikenakan biaya apa pun. Masyarakat tidak perlu khawatir karena penggantian ke Smart Meter AMI tidak mempengaruhi besaran tagihan listrik. Tagihan tetap sesuai dengan pemakaian sehari-hari.
Selain itu, ia juga memeriksa pemasangan Data Concentrator Unit (DCU) di 519 Gardu Distribusi yang akan berfungsi sebagai pengumpul informasi dari Smart Meter AMI yang akan dipasang di rumah pelanggan.
Proses pemasangan dilakukan secara bertahap, dimulai dari pelanggan dengan pemakaian tinggi ke pemakaian yang lebih rendah di wilayah Sidoarjo.
Dengan adanya inovasi ini, layanan menjadi lebih akurat dan privasi pelanggan lebih terjaga. Lasiran menjelaskan bahwa sebelumnya, petugas melakukan pembacaan meter secara manual (door to door), tetapi sekarang hal tersebut dapat dilakukan secara digital.
Tidak hanya itu, dengan adanya smart meter AMI, para pelanggan dapat mengetahui profil beban dan tagihan listrik secara real-time melalui aplikasi PLN Mobile. Penggunaan smart meter AMI juga memungkinkan pelanggan memilih antara layanan pascabayar atau prabayar, memberikan fleksibilitas dalam pola layanan.
Selain itu, PLN dapat mempercepat waktu pemulihan jika terjadi gangguan listrik karena dapat terdeteksi secara real-time melalui sistem ini. Dengan adanya Smart Meter AMI, diharapkan pelayanan listrik kepada masyarakat semakin meningkat. (hdl)