Surabaya (beritajatim.id) – Pemerintah Kota Surabaya resmi meluncurkan aplikasi Awasi Boyo dalam puncak peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-77 di Halaman Balai Kota Surabaya. Aplikasi ini merupakan sistem pengawasan koperasi di Surabaya, sebagai upaya kolaborasi antara pemerintah dan gerakan koperasi.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, bersama Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, serta Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya, Dewi Soeriyawati, mendampingi Sekretaris Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, Arif Rahman Hakim, dalam peluncuran ini.
Eri Cahyadi menyampaikan bahwa peluncuran aplikasi Awasi Boyo adalah bentuk kolaborasi antara Pemkot Surabaya dan Kementerian Koperasi dan UKM RI dalam mengembangkan ekonomi melalui pengawasan kesehatan koperasi. “Kami menggandeng anak muda untuk pengawasan ini, termasuk dalam sertifikasi halal dan penggerakan ekonomi,” ujarnya.
Selain itu, Eri menegaskan bahwa 40 persen anggaran APBD Kota Surabaya dialokasikan untuk program Padat Karya, yang melibatkan warga dalam koperasi. “Forkopimda membantu kami menggerakkan koperasi, sehingga uang yang berputar di Surabaya bisa digunakan untuk warga Kota Surabaya dan mengurangi kemiskinan,” lanjutnya.
Pemkot Surabaya juga terus mendukung UMKM dengan memberikan kemudahan penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB). Hingga kini, sebanyak 113.169 NIB telah diterbitkan, dengan rincian 65.070 untuk sektor perdagangan, 24.561 di sektor perindustrian, dan 23.538 di sektor pariwisata.
Sekretaris Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI, Arif Rahman Hakim, menekankan pentingnya kolaborasi untuk peningkatan kapasitas SDM dan akses pembiayaan. “Saya berharap koperasi bisa menatap peluang dengan bermitra dan menembus pasar yang lebih luas,” ungkapnya.
Arif juga menyampaikan apresiasi kepada Wali Kota Surabaya dan jajarannya atas peringatan Harkopnas ke-77. “Melalui gotong royong, kita bisa memajukan Kota Surabaya melalui pembangunan ekonomi,” tambahnya.
Kepala Dinkopdag Kota Surabaya, Dewi Soeriyawati, menjelaskan bahwa aplikasi Awasi Boyo adalah alat untuk menilai kesehatan koperasi yang terintegrasi dengan pelayanan Online Data System (ODS) Koperasi. “Pengawasan ini mencakup permodalan, ketertiban, dan kriteria lainnya untuk menilai apakah koperasi sehat atau tidak,” jelasnya. (hdl)