Banda Aceh (beritajatim.id) – The Aceh Institute berkolaborasi dengan Generasi Peduli Kendali Tembakau (Genita) menggelar diskusi publik bertema “YouAct-Youth Action for Tobacco Control” di Nutrihub Aceh, Banda Aceh, Jumat (15/11/2024). Kegiatan ini melibatkan puluhan pemuda Aceh dari berbagai komunitas dan kampus untuk membahas peran mereka dalam pengendalian tembakau dan penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR).
Technical Coordinator TC Banda Aceh, Nadia Ulfah, menjelaskan diskusi ini bertujuan untuk menemukan solusi atas tingginya angka perokok di kalangan pelajar serta mendorong peran aktif pemuda.
“Di akhir acara, pemuda Banda Aceh akan mendeklarasikan diri mendukung kebijakan untuk menghentikan sponsorship rokok, terutama di kegiatan olahraga dan seni,” kata Nadia.
Menurut survei yang dilakukan The Aceh Institute pada 2021, lebih dari 50 persen siswa di Kota Banda Aceh adalah perokok aktif. Data ini menjadi perhatian serius karena kebiasaan merokok pada usia muda memiliki dampak kesehatan yang signifikan.
Perwakilan Genita, Mhd. Hafiz Daniel, menyatakan angka perokok pemula di Banda Aceh menunjukkan perlunya langkah pencegahan yang mendesak. “Kami telah mengangkat isu ini saat audiensi dengan DPR RI pusat. Langkah preventif harus segera dilakukan,” ujar Hafiz.
Sebagai bagian dari upaya ini, Genita telah mengadakan sosialisasi bahaya merokok di SMA Negeri 1 Banda Aceh. Edukasi ini diharapkan menjadi langkah awal untuk menekan angka perokok pemula di kota tersebut.
Selain diskusi, deklarasi pemuda menjadi simbol komitmen kolektif untuk mendukung kebijakan tanpa rokok. Melalui pendekatan edukasi dan aksi nyata, kegiatan ini diharapkan menjadi dorongan signifikan bagi pemerintah kota untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan bebas tembakau.
Dengan langkah ini, pemuda Aceh menunjukkan komitmen mereka untuk mendukung pengendalian tembakau dan melindungi generasi muda dari bahaya rokok. (hdl)