Jakarta (beritajatim.id) – Pascapandemi Covid-19, pertumbuhan ekonomi global dan domestik menjadi fokus perhatian yang signifikan. Meskipun demikian, perekonomian Indonesia terus menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang positif, terutama setelah status pandemi Covid-19 ditetapkan sebagai endemi. Hal ini memberikan optimisme bagi banyak pelaku ekonomi di Indonesia.
Dalam siaran pers yang diterima pada Minggu (10/7/2023), Komisaris Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, Agus D.W. Martowardojo, menjelaskan tentang momentum pemulihan ekonomi Indonesia yang terus berlanjut hingga akhir 2022. Pada kuartal IV 2022, pertumbuhan ekonomi mencapai 5,01 persen, yang menghasilkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 5,31 persen sepanjang tahun 2022.
Pemulihan ekonomi ini terus berlanjut pada kuartal I-2023, dengan pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan ekspor mencapai 5 persen. Agus menekankan pentingnya memanfaatkan momentum ini untuk meningkatkan pencapaian kinerja BNI hingga akhir 2023 seiring dengan kondisi perekonomian Indonesia yang semakin membaik.
Namun demikian, Agus juga mengingatkan bahwa masih terdapat beberapa faktor global yang perlu diwaspadai. Hal-hal seperti kenaikan suku bunga The Fed, guncangan perbankan di Amerika Serikat, kondisi geopolitik Rusia-Ukraina yang masih belum stabil, tekanan pada sektor properti di Tiongkok, serta kebijakan moneter sejumlah negara untuk menghadapi inflasi dan stagflasi, dapat mempengaruhi tren pertumbuhan ekonomi di masa mendatang.
Agus menegaskan pentingnya kewaspadaan terhadap kondisi-kondisi tersebut, baik bagi pelaku bisnis di Indonesia secara umum maupun portofolio perbankan, termasuk BNI. Terlebih lagi, beberapa negara masih mengalami perlambatan ekonomi sepanjang tahun 2022, dan proyeksi untuk tahun 2023 masih belum pasti.
“Maka dari itu, peran aktif dari seluruh pemangku kepentingan di industri perbankan sangat diperlukan dalam menghadapi dampak yang volatil dari perekonomian global,” tegas Agus.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, pemerintah, pelaku bisnis, dan institusi keuangan di Indonesia perlu terus melakukan langkah-langkah strategis untuk menjaga kestabilan dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di masa depan. (hdl)