Surabaya (beritajatim.id) – Dalam upaya untuk memperdalam pengetahuan terkait pencegahan dan penanganan stunting, Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Provinsi Kalimantan Utara (DKISP Kaltara) melakukan kunjungan ke kantor Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur di Surabaya pada Kamis (30/11/2023).
Bertujuan membahas isu stunting, DKISP Kaltara bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3P2KB) Kaltara mengunjungi Diskominfo Jatim. Rombongan terdiri dari sembilan orang yang dipimpin oleh Kepala Bidang Aplikasi dan Informatika (Kabid Aptika) DKISP Kaltara, Deddy Harryady.
Penerima kunjungan dari Diskominfo Jatim adalah Kabid Aptika Kominfo Jatim, Achmad Fadlil Chusni, yang didampingi oleh Kabid Komunikasi Publik Assyari dan Sub Koordinator Bidang Komunikasi Publik serta Sub Koordinator Bidang Data dan Statistik (Dastik).
Achmad Fadlil Chusni menjelaskan bahwa tugas Kominfo Jatim terkait stunting fokus pada disseminasi informasi dan pengolahan data stunting untuk presentasi yang efektif. Dia menyoroti keberadaan SATA Jatim sebagai data warehouse, yang memungkinkan pengumpulan data dari Dinas Kesehatan dan BKKBN terkait stunting.
“Fadlil menjelaskan bahwa data yang diakses berasal dari perangkat daerah terkait, bukan dari Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Setiap data di SATA Jatim dibuat sendiri, disaring sesuai standar ukuran yang sama, dan dikonversikan untuk memudahkan pemahaman,” tambahnya.
Fadlil juga menyampaikan informasi terkait distribusi LPG dan data Dapodik di Jawa Timur selama diskusi. Deddy Harryady dari DKISP Kaltara mengungkapkan tujuan kunjungan mereka adalah untuk mempelajari cara Jawa Timur mendorong Kabupaten/Kota dalam pencegahan dan penanganan stunting.
Deddy menyatakan alasan memilih Diskominfo Provinsi Jawa Timur karena sebelumnya mereka telah mengunjungi Pemkot Surabaya yang memiliki kasus stunting terendah se-Indonesia. Deddy berharap kunjungan ini dapat memberikan wawasan baru terkait aplikasi dan tools yang digunakan oleh Kominfo Jatim.
Setelah kunjungan, Deddy berencana untuk memberikan laporan kepada pimpinan terkait aplikasi-aplikasi yang dapat dijadikan referensi. Dia menyatakan bahwa meskipun Kaltara telah memiliki portal satu data, namun belum sekomprehensif yang dilihat selama kunjungan ini.
“Dengan aplikasi ini, kita dapat mengintervensi Kabupaten/Kota, seperti dari segi data kemiskinan dan data penyalur LPG. Kondisi stunting di Kaltara sudah cukup ditekan, namun Pimpinan kami Pak Sekda meminta pembuatan aplikasi khusus untuk stunting,” ujarnya.
Melalui kunjungan ini, Deddy berharap dapat membangun sinergi dengan Kominfo Jatim, terutama terkait platform aplikasi untuk mengkrostabulasikan data seperti open government. “Harapan saya semoga ada koordinasi lebih lanjut agar sinergi kami dapat terbangun lebih baik, khususnya soal aplikasi, server, jaringan, infrastruktur, dan penyaluran jaringan internet,” tambahnya. (hdl)