Jakarta (beritajatim.id) – Menjelang musim hujan, Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, melakukan inspeksi di Rumah Pompa Waduk Pluit, Jakarta Utara, untuk memastikan kesiapan fasilitas penanggulangan banjir.
Dalam kunjungannya, Teguh mengecek fungsi pompa dan kesiapan SDM agar Waduk Pluit mampu mengatasi genangan dan banjir di wilayah strategis, termasuk area Istana Kepresidenan.
“Hari ini saya datang untuk memastikan kesiapan rumah pompa ini dalam menangani banjir. Kami ingin memastikan semua pompa berfungsi optimal, SDM siap, dan sarana pendukung juga tersedia,” ungkap Teguh.
Selain meninjau kesiapan fasilitas di Waduk Pluit, Teguh juga membahas hasil rapat terkait mitigasi banjir menjelang musim hujan.
Keberadaan Rumah Pompa Waduk Pluit menjadi andalan untuk mengatasi banjir di wilayah DKI Jakarta. Teguh menegaskan pentingnya sinergi antara teknologi dan sarana pendukung, agar proses penanganan banjir di Jakarta bisa berlangsung efektif.
“Dengan kapasitas dan teknologi canggih, kita harap rumah pompa ini mampu mengatasi genangan dengan cepat dan efisien,” tambahnya.
Kesiapan Seluruh Dinas Terkait
Pj. Gubernur Teguh menyatakan bahwa persiapan menghadapi musim hujan tidak hanya bergantung pada rumah pompa, namun juga melibatkan seluruh perangkat daerah, termasuk Dinas Sumber Daya Air, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kesehatan, dan Dinas Sosial.
Ia juga mengarahkan agar dinas-dinas ini melakukan inspeksi rutin untuk memastikan pompa air berfungsi dengan baik dan menjaga kebersihan saluran air dari sampah yang bisa menghambat aliran.
Teguh menambahkan, Pemprov DKI telah berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk memprediksi puncak musim hujan, yang diperkirakan terjadi antara pertengahan hingga akhir Februari 2025.
Pemprov DKI pun berencana menggelar Apel Kesiapan Menghadapi Banjir guna meningkatkan kesiagaan seluruh personel terkait.
Peran Aktif dalam Pengendalian Banjir
Pj. Gubernur juga menekankan pentingnya partisipasi masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan agar aliran air tetap lancar.
“Edukasi kepada warga agar menjaga kebersihan saluran air sangat penting. Masyarakat dapat membantu dengan tidak membuang sampah di saluran air,” imbau Teguh.
Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekda Provinsi DKI Jakarta, Afan Adriansyah Idris, mengonfirmasi bahwa seluruh perangkat daerah sudah dipersiapkan sesuai arahan Pj. Gubernur.
Hal ini mencakup pengecekan pompa air di titik-titik krusial seperti underpass serta persiapan pos kesehatan dan dapur umum jika kondisi banjir memburuk.
Plt. Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, Ika Agustin Ningrum, menyebutkan bahwa terdapat 577 pompa stasioner di 202 lokasi dan 557 pompa mobile di seluruh wilayah Jakarta.
“Kami telah mempersiapkan seluruh pompa untuk melayani warga saat musim hujan tiba. Namun, partisipasi warga untuk menjaga kebersihan saluran air juga sangat diperlukan,” jelas Ika. (hen/hdl)