Jakarta (beritajatim.id) – PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) dan Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) kembali menandatangani kerja sama untuk pelestarian orangutan di Kalimantan Timur. Kerja sama ini mencakup donasi untuk program rehabilitasi tiga individu orangutan pada periode 2024-2025.
Sejak tahun 2021, PHI telah mendukung pelestarian orangutan melalui rehabilitasi tiga orangutan releaseable dan tiga orangutan unreleaseable di pusat rehabilitasi Samboja Lestari, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Senior Manager HSSE PHI, Benyamin Argubie, menyatakan bahwa kerja sama ini mencerminkan komitmen PHI dalam menjaga keseimbangan antara produksi migas dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). “Pelestarian orangutan juga sejalan dengan upaya perusahaan untuk mengurangi emisi karbon, efisiensi energi, konservasi lingkungan, serta kebijakan transisi energi Pertamina dan Net Zero Emission di tahun 2060,” jelas Benyamin.
Kerja sama ini juga mendukung program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam pelestarian orangutan dan habitatnya, serta kontribusi terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
“Program ini mendukung tujuan 15 tentang melindungi, merestorasi, dan meningkatkan pemanfaatan berkelanjutan ekosistem daratan, serta tujuan 13 tentang penanganan perubahan iklim dengan menjaga kelestarian hutan,” tambah Benyamin.
Ketua Pengurus BOSF, Dr. Jamartin Sihite, menekankan pentingnya kolaborasi dalam konservasi orangutan. “Orangutan memiliki peran penting dalam meregenerasi hutan dan menjaga ekosistem hutan, termasuk menyediakan udara segar, air bersih, dan perlindungan tanah,” kata Dr. Jamartin.
Program rehabilitasi BOSF mengikuti pedoman nasional dan International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN), membekali orangutan dengan keterampilan bertahan hidup di “Sekolah Hutan”. “Orangutan dibekali keterampilan mencari makan, membuat sarang, memanjat pohon, dan mengenali musuh alami sehingga dapat dilepasliarkan saat dewasa,” tambahnya.
Manager Environment PHI, Kemas Adrian, mengungkapkan kontribusi PHI dalam program rehabilitasi untuk orangutan yang memerlukan perawatan khusus dan yang dapat dilepasliarkan. “Semoga upaya ini memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat,” tutupnya. (hdl)