Jakarta (beritajatim.id) – Sebanyak 337 peserta, yang terdiri dari 302 siswa dan 35 guru serta tenaga pendidik SDS Angkasa 1, Jakarta Timur, berpartisipasi dalam kegiatan Sosialisasi Mitigasi Bencana yang diadakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Administrasi Jakarta Timur.
Acara ini digelar di SDS Angkasa 1, Jalan Rajawali Raya, Halim Perdana Kusuma, Kecamatan Makasar.
Kepala Satuan Petugas BPBD Jakarta Timur, Sukendar, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan memberikan pengetahuan kepada peserta mengenai kebencanaan, khususnya gempa bumi. Sosialisasi ini melibatkan enam poin utama.
Masing-masing edukasi tentang bencana gempa bumi, teknik evakuasi mandiri saat gempa, evakuasi menggunakan tandu, pengenalan alat pertolongan di air, simulasi gempa bumi, dan informasi nomor darurat 112 dan media sosial BPBD DKI Jakarta
Menurut Sukendar, pemahaman ini sangat penting untuk memastikan bahwa baik siswa maupun tenaga pendidik mampu bertindak cepat dan tepat saat terjadi bencana.
“Diharapkan peserta dapat menerapkan ilmu ini untuk melindungi diri dan mengurangi risiko kecelakaan,” tegasnya.
Dalam sosialisasi, peserta juga diajarkan untuk tetap tenang dan menghindari kepanikan saat menghadapi bencana. Para guru didorong untuk menjadi teladan dalam proses evakuasi, terutama dalam melindungi siswa yang menjadi tanggung jawab mereka.
“Ilmu yang didapat bisa dibagikan kepada keluarga dan lingkungan terdekat, sehingga manfaatnya meluas,” tambah Sukendar.
Dengan kegiatan ini, BPBD Kota Administrasi Jakarta Timur berharap dapat membangun budaya siaga bencana sejak dini di lingkungan pendidikan. Langkah proaktif seperti ini menjadi salah satu cara efektif untuk mengurangi dampak bencana alam, khususnya di wilayah rentan seperti Jakarta Timur.
Kegiatan ini mencerminkan komitmen untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap berbagai potensi bencana yang dapat terjadi kapan saja. (hen/hdl)