Boyolali (beritajatim.id) – Lukman Busro, seorang penjual bakso bakar asal Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, akhirnya berhasil mewujudkan impiannya untuk menunaikan ibadah haji. Pada usia 35 tahun, berkat doa dan kerja kerasnya, Lukman dapat berangkat ke Tanah Suci, sebuah cita-cita yang telah ia miliki sejak kecil.
Dilansir dari laman Kemenag pada Sabtu (8/7/2024), Lukman yang setiap harinya berjualan di sekitar Bandara Adi Soemarno Surakarta, berhasil mengumpulkan dana untuk berhaji dari hasil usahanya. Ia telah memulai bisnisnya sejak awal 2012, satu tahun setelah pernikahannya. Sebagai satu-satunya penjual bakso bakar di bandara tersebut, Lukman memiliki banyak pelanggan setia.
Dengan bantuan istrinya, Lukman mampu meraih omset harian sebesar Rp 400 ribu hingga Rp 500 ribu. Pendapatan ini ia gunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya dan sebagian besar ditabung untuk biaya haji.
“Penghasilan saya dari jualan saya gunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Sebagian saya sisihkan untuk tabungan haji. Akhirnya pada akhir tahun 2012 uang terkumpul dan saya segera daftar haji,” kata Lukman.
Karena dana yang terkumpul hanya cukup untuk satu orang, Lukman mendaftar haji sendiri tanpa ditemani istrinya. Namun, ia memastikan bahwa bekal untuk istri dan kelima anaknya sudah cukup dari tabungan yang dimilikinya.
Bagi Lukman, kunci untuk dapat berhaji adalah niat yang kuat, doa, dan usaha yang konsisten. Sejak kecil, orang tua Lukman telah mengajarkan doa untuk bisa berhaji. “Bapak saya mengajari saya doa haji sejak kecil, walaupun saya dari keluarga sederhana. Setiap salat saya selalu berdoa agar dimampukan haji,” ucap Lukman.
Menurut Lukman, siapa pun bisa berhaji apabila sudah memiliki niat dan dipanggil oleh Allah. “Tekad awal saya adalah saya ingin haji. Jangan menunggu kaya, tapi usahakanlah sejak dini,” sambungnya. (hdl)