Surabaya (beritajatim.id) – Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (UNAIR), Karina Larasati, mengikuti program pertukaran mahasiswa di Kuala Lumpur, Malaysia.
Program yang berlangsung pada 20-24 Januari 2025 ini diselenggarakan oleh Global Youth Ambassador dan diikuti oleh 86 delegasi dari berbagai negara.
Karina mengetahui program ini melalui media sosial Instagram. “Saya memang tertarik dengan pertukaran mahasiswa dan rutin mencari informasi terkait. Saat menemukan akun penyelenggara di Instagram, saya melihat mereka telah mengadakan beberapa chapter di Thailand dan Malaysia,” ujarnya.
Setelah mengikuti perkembangan program, Karina akhirnya mendaftar untuk chapter ke-6 ini. “Saya tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan emas ini,” tambahnya.
Fokus pada Program Lingkungan
Selama di Malaysia, Karina dipercaya sebagai pemimpin divisi lingkungan yang bertanggung jawab atas berbagai program berbasis keberlanjutan.
“Saya dan tim memutuskan untuk membuat program pengolahan sampah karena masalah sampah masih menjadi persoalan besar di Malaysia,” jelasnya.
Tiga program utama yang diinisiasi oleh tim Karina adalah:
- Eco Funimation: Edukasi pengolahan sampah melalui video animasi dan kuis interaktif.
- EcoLase: Pembuatan kerajinan kolase dari daun kering dan biji-bijian.
- Siaga Deck: Permainan kartu mitigasi bencana untuk meningkatkan kesadaran anak-anak tentang penanggulangan bencana.
Manfaat dan Harapan ke Depan
Mengikuti program ini memberikan banyak manfaat bagi Karina, baik secara akademik maupun non-akademik. Ia merasakan peningkatan keterampilan public speaking, kepemimpinan, serta kemampuan berpikir kritis.
“Awalnya saya ragu, tetapi setelah menjalani semuanya, saya justru semakin termotivasi untuk mencoba pengalaman serupa di masa depan,” ungkapnya.
Karina berharap program pertukaran mahasiswa seperti ini terus berkembang dan mendapat dukungan lebih luas. Ia juga mengajak mahasiswa lain untuk berani mencoba pengalaman serupa.
“Jangan takut gagal, jalani setiap proses dengan usaha maksimal dan doa,” pesannya.
Keikutsertaan Karina dalam program ini membuktikan bahwa mahasiswa Indonesia, khususnya dari UNAIR, mampu memberikan kontribusi nyata di kancah internasional sekaligus memperkaya pengalaman akademik dan sosial mereka. (hdl)