Jakarta (beritajatim.id) – Lebih dari tujuh bulan terakhir, Palestina terus menjadi sasaran serangan Israel yang telah menelan korban jiwa puluhan ribu orang Palestina, melukai ratusan ribu lainnya, dan memaksa jutaan orang mengungsi.
Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI dari Fraksi PKS, Sukamta, menyampaikan pandangannya mengenai situasi Palestina dan dukungan terhadap Palestina.
“Rakyat Palestina semakin menderita setelah tujuh bulan serangan Israel, kerusakan bangunan di Palestina lebih parah daripada kehancuran akibat bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang. Namun, meskipun dalam kondisi memprihatinkan ini, rakyat Palestina tidak menyerah dan terus melawan kekejaman Israel,” ungkap Sukamta.
Sukamta juga menyoroti dukungan global terhadap Palestina, mencatat bahwa dukungan terhadap Palestina tetap kuat dalam berbagai forum dunia.
Dikatakan, masyarakat internasional terus menunjukkan berbagai bentuk dukungan, mulai dari aksi solidaritas, membawa Israel ke Mahkamah Kriminal Internasional, mengusulkan resolusi perdamaian Palestina di PBB, hingga menyerukan penghentian hubungan diplomatik dengan Israel dan boikot terhadap produk serta perusahaan pendukung Israel.
“Di sisi lain, tekanan terhadap Israel untuk mengakhiri genosida terus dilakukan. Dunia kini menunggu langkah penangkapan terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas tuduhan kejahatan perang terhadap rakyat Palestina,” katanya.
Sukamta juga menegaskan bahwa sikap dalam negeri Indonesia terhadap Palestina tetap konsisten. “Rakyat Indonesia tetap berkomitmen mendukung Palestina dan menolak mengakui Israel. Upaya apapun untuk membangun hubungan bisnis atau diplomatik dengan Israel dianggap sebagai pengkhianatan terhadap konstitusi dan amanah para pendiri bangsa. Pihak-pihak yang terlibat dalam upaya semacam itu harus diingatkan dan dicegah oleh rakyat Indonesia,” tegasnya.
Terakhir, Sukamta mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk terus mendoakan kekuatan dan pertolongan bagi rakyat Palestina, serta mendorong pemerintah Indonesia untuk lebih aktif dalam memperjuangkan Palestina di forum-forum internasional. (hdl)