Balikpapan (beritajatim.id) – Warhana Nandyu, siswa Bintara Polri asal Polda Kalimantan Timur, mengungkapkan rasa syukurnya setelah diterima sebagai siswa Bintara Polri melalui jalur rekrutmen khusus penyandang disabilitas.
Warhana, yang memiliki keterbatasan fisik pada tangan kanannya, mengaku tidak menyangka bisa mengikuti seleksi dan diterima sebagai anggota Polri.
“Saya jarang membuka grup Whatsapp komunitas penyandang disabilitas. Tapi suatu hari saya iseng buka, dan menemukan informasi tentang penerimaan siswa Bintara Polri jalur rekrutmen khusus untuk penyandang disabilitas. Langsung saya urus semua dokumen yang dibutuhkan,” kata Warhana.
Menjadi seorang polisi merupakan impian Warhana sejak kecil, mengikuti jejak ayahnya yang pernah mendaftar menjadi polisi namun gagal.
Dengan dukungan penuh dari keluarganya, ia terus berharap bisa menggapai cita-citanya meskipun sempat pesimis karena keterbatasan fisiknya.
“Alhamdulillah, tahun ini Bapak Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo memberi kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk mendaftar dan mengikuti pendidikan seperti yang lainnya. Saya sangat senang,” ujar Warhana.
Warhana juga memiliki keterampilan dalam merancang piranti lunak dan web programming, yang dipelajarinya sejak SMK. Kemampuan ini menjadi salah satu alasan ia berhasil lolos seleksi.
“Saat pandemi Covid-19, saya dan teman merancang aplikasi untuk melacak pergerakan orang yang terdampak Covid-19. Aplikasi ini sangat membantu mengurangi penyebaran virus,” tambahnya.
Kini, Warhana menjalani pendidikan di SPN Polda Metro Jaya bersama 295 siswa Bintara Polri lainnya. Ia merasa mendapatkan perlakuan yang setara dengan siswa lainnya dan berharap dapat menjadi polisi yang profesional serta menyumbangkan kemampuannya untuk institusi Polri.
“Saya berharap bisa memberikan kontribusi dengan keahlian saya di bidang teknologi,” harapnya.
Komisioner Komisi Nasional Disabilitas, Eka Prastama, menyambut baik langkah Polri membuka kesempatan bagi penyandang disabilitas.
Ia menyatakan bahwa inisiatif ini memberikan kepercayaan diri dan peluang yang lebih luas bagi penyandang disabilitas untuk bekerja di institusi Polri, sekaligus melawan stigma diskriminasi.
“Ini komitmen Polri yang patut diapresiasi. Kami berharap sosialisasi rekrutmen ini terus ditingkatkan agar menjangkau lebih banyak penyandang disabilitas,” ujar Eka. (tin/hdl)