Jakarta (beritajatim.id) – Situs berita Suara.com mengalami serangan siber masif yang mengakibatkan laman tidak dapat diakses selama 1,5 jam pada Selasa (15/4/2025).
Serangan tersebut diketahui merupakan jenis serangan Distributed Denial of Service (DDos) dengan total mencapai 285 juta kali serangan dalam waktu singkat.
Pemimpin Redaksi Suara.com, Suwarjono, mengungkapkan bahwa serangan terjadi mulai pukul 17.50 WIB hingga 19.20 WIB. Ia menyebut serangan ini sebagai yang terbesar sepanjang sejarah situs tersebut.
“Nyaris 285 juta serangan DDos terjadi dalam 1,5 jam,” ujar Suwarjono dalam keterangan resmi.
Menurut hasil pelacakan tim IT Suara.com, serangan dilakukan menggunakan jaringan bot dengan IP address dari berbagai negara. Wilayah Eropa menjadi penyumbang terbanyak, di antaranya Belanda dan Kroasia, disusul oleh Indonesia, Rumania, Australia, dan Amerika Serikat.
“Serangan dilakukan secara acak dari berbagai negara,” lanjut Suwarjono.
Ia menjelaskan bahwa metode serangan menggunakan teknik random path, yang membuat sistem cache tidak bekerja optimal, sehingga trafik langsung diarahkan ke server utama (origin server). Hal ini menyebabkan beban berlebih dan mengganggu akses pengguna.
Tak hanya situs utama, kanal Liputan Khusus (LiKS) Suara.com juga mengalami serangan siber secara intens selama 72 jam terakhir. Berdasarkan digital footprint yang ditelusuri, serangan tersebut menyasar laman depan LiKS.
“Ini satu rangkaian dengan serangan hari ini terhadap Suara.com,” tambahnya.
LiKS selama ini dikenal sebagai kanal jurnalisme mendalam yang menyuarakan isu-isu kritis, termasuk hak asasi manusia, politik, hukum, keamanan, dan ekonomi. Menurut Suwarjono, artikel-artikel yang diterbitkan dalam kanal tersebut menjadi suara bagi mereka yang kerap terpinggirkan dan dibungkam.
“Kami sangat mengecam tindakan tersebut. Ada kemungkinan pihak tertentu tidak senang dengan konten yang diangkat dalam LiKS,” tegasnya.
Pihak Suara.com kini terus memantau situasi dan memperkuat pertahanan sistem keamanan siber guna mengantisipasi serangan lanjutan yang kemungkinan bisa terjadi sewaktu-waktu. (hen)