Jakarta (beritajatim.id) – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meningkatkan status Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, dari Level III (Siaga) ke Level IV (Awas) pada 3 November 2024 pukul 24.00 WITA. Peningkatan status ini menyusul aktivitas vulkanik yang semakin intens, termasuk letusan sepanjang 1.450 detik yang terjadi pada Minggu malam (3/11) pukul 23.57 WITA.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur melaporkan enam korban jiwa dari Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang. Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, menyatakan bahwa letusan tersebut berdampak pada desa-desa di tiga kecamatan, dengan wilayah terdampak utama meliputi 6 desa di Kecamatan Wulanggitang, 4 desa di Kecamatan Ile Bura, dan 4 desa di Kecamatan Titehena.
Saat ini, terdapat sekitar 2.734 kepala keluarga atau total 10.295 jiwa yang terkena dampak langsung dari aktivitas gunung api setinggi 1.584 mdpl ini. Desa Dulipali dan Lewolaga telah menyiapkan fasilitas sekolah sebagai lokasi pengungsian bagi warga yang membutuhkan. Pemerintah Kabupaten Flores Timur juga memperpanjang status darurat bencana hingga 31 Desember 2024 sesuai Keputusan Bupati Nomor BPBD.300.2.2.5/020/BID.KL/IX/2024.
Dengan meningkatnya status ke Level IV, PVMBG memberikan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas dalam radius 7 km dari pusat erupsi, termasuk sektor utara-timur laut dan timur laut. PVMBG juga mengingatkan masyarakat untuk tetap tenang, mengikuti instruksi pemerintah, serta mewaspadai potensi banjir lahar di sungai-sungai sekitar saat hujan deras.
BNPB juga mengimbau warga di daerah terdampak abu vulkanik untuk menggunakan masker guna melindungi saluran pernapasan. Pemerintah daerah diminta terus berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera dan PVMBG untuk memantau perkembangan aktivitas vulkanik.
Masyarakat diharapkan tidak mudah terpancing isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan dan tetap mengikuti informasi resmi dari pemerintah terkait keselamatan dan mitigasi bencana. (hen/hdl)