Surabaya (beritajatim.id) – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, kembali aktif memantau langsung permasalahan banjir di kota setelah masa cuti kampanye selesai. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mencatat masih ada sekitar 200 titik banjir dan genangan yang menjadi prioritas utama penanganan.
Setiap menjelang hujan, Wali Kota Eri kerap memeriksa kondisi saluran air dan rumah pompa sambil berkoordinasi dengan muspika di seluruh wilayah Surabaya. Kemarin sore (29/11/2024), ia memantau langsung situasi di wilayah Dharmawangsa, Manyar Tegal, dan Surabaya Barat yang terdampak hujan deras dan angin puting beliung.
“Banjir di kawasan barat dan selatan, seperti Dukuh Kupang, Tengger Raya, dan Kupang Baru, sudah surut cepat. Namun, di Kupang Baru, genangan terjadi karena jembatan yang terlalu rendah,” ujar Wali Kota Eri.
Wali Kota Eri mengusulkan peninggian jembatan di Kupang Baru sebagai solusi untuk mengatasi banjir. Namun, rencana tersebut menghadapi penolakan dari pihak RT dan RW setempat.
“Ternyata, ketika akan dibangun, RT dan RW-nya menolak. Kalau memang tidak mau, warga bisa tanda tangan pernyataan, dan kami akan fokus ke lokasi lain,” tegasnya.
Ia mencontohkan kawasan Wisma Tengger, yang sebelumnya kerap tergenang ketika hujan deras. Setelah jembatan di wilayah tersebut ditinggikan, banjir tidak lagi terjadi. “Sekarang Wisma Tengger sudah bebas banjir setelah jembatannya dinaikkan. Kupang Baru bisa seperti itu kalau masyarakat mendukung,” lanjutnya.
Wali Kota Eri mencatat, awalnya terdapat 300 titik banjir di Surabaya. Kini, sisa 200 titik sedang dalam proses perbaikan secara bertahap. Ia memastikan, permasalahan ini ditangani sambil terus berkoordinasi dengan warga dan perangkat daerah.
“Dari 800 wilayah di Surabaya, ada 200 titik yang masih menjadi fokus kami. Semuanya akan kami benahi, asalkan mendapat dukungan dari masyarakat,” tandas Wali Kota Eri. (hdl)