Surabaya (beritajatim.id) – Surabaya Halal Festival (SHF) 2024 yang digelar di Balai Pemuda, Surabaya, telah sukses diselenggarakan. Acara yang merupakan kolaborasi antara Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya ini ditutup secara resmi oleh Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, pada Jumat sore (23/8/2024).
Wali Kota Eri Cahyadi dalam sambutannya mengungkapkan bahwa SHF bukan hanya menjadi ajang promosi produk-produk halal, tetapi juga menyediakan pelatihan bagi UMKM Surabaya. Di acara ini, UMKM berkesempatan untuk mengurus izin usaha seperti NIB, PIRT, dan sertifikasi halal, yang sangat penting untuk meningkatkan daya saing mereka.
“Surabaya sebagai kota yang terus berinovasi tidak bisa bergerak sendiri. Produk dengan sertifikasi halal kini menjadi kebutuhan penting yang dapat meningkatkan investasi dan kepercayaan konsumen,” ujar Wali Kota Eri.
Eri juga menyampaikan harapannya agar hotel dan restoran di Surabaya dapat melibatkan UMKM lokal dalam kegiatan operasional mereka. Misalnya, UMKM penyedia jasa laundry akan dilatih dan diberi sertifikasi standar hotel, sehingga mereka bisa berkolaborasi dengan industri perhotelan di kota ini.
“Jika kita tidak membangun kolaborasi seperti ini, kita hanya akan menjadi penonton di kota kita sendiri. Saya ingin warga Surabaya menjadi pelaku utama dalam setiap investasi yang masuk ke kota ini,” tegas Eri.
Ketua Panitia SHF 2024, Riva Siregar, menyatakan bahwa antusiasme pengunjung selama acara ini sangat tinggi, bahkan melebihi ekspektasi. Pada hari penutupan, tercatat lebih dari 5000 pengunjung hadir.
Riva juga mengungkapkan bahwa perputaran uang di SHF 2024 mencapai Rp150 juta per hari, dengan 250 UMKM yang berpartisipasi. Setiap UMKM rata-rata meraih omzet hingga Rp1,5 juta per hari selama acara berlangsung.
“Total pengunjung pada penutupan SHF melebihi 5000 orang, dan omzet harian mencapai Rp150 juta. Dengan durasi tiga hari, total perputaran uang tentu lebih besar lagi,” tutup Riva. (hdl)