Surabaya (beritajatim.id) – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi secara langsung menyampaikan belasungkawa kepada keluarga balita berusia tiga tahun yang hanyut di saluran Jalan Babatan Wiyung, Surabaya.
Ucapan duka tersebut disampaikan saat kunjungan ke Kamar Jenazah RSUD Dr. Soetomo, Jumat (27/12/2024), setelah korban berhasil ditemukan oleh tim gabungan.
“Semoga keluarga, khususnya kedua orang tua, diberikan kekuatan dan ketabahan. Ini adalah musibah yang tidak terlepas dari takdir Gusti Allah SWT,” ujar Eri Cahyadi.
Balita laki-laki tersebut merupakan warga Pasuruan yang diasuh kerabatnya di Surabaya, sementara kedua orang tuanya bekerja di Malaysia. Wali Kota Eri memastikan Pemerintah Kota Surabaya memfasilitasi pemulangan jenazah ke Pasuruan menggunakan ambulans. Selain itu, proses administrasi dipercepat oleh RSUD Dr. Soetomo dan pengawalan dilakukan oleh Polrestabes Surabaya.
“Kami berkoordinasi dengan Prof. Cita dari RSUD Dr. Soetomo untuk mempercepat administrasi. Pak Kapolrestabes juga menyediakan patwal agar jenazah segera tiba di Pasuruan,” jelasnya.
Wali Kota Eri mengimbau para orang tua di Surabaya untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak, terutama balita, mengingat cuaca ekstrem saat ini. Ia menekankan pentingnya menjaga keselamatan anak-anak dari bahaya yang mengintai, khususnya saat musim hujan.
“Orang tua atau orang tua asuh harus selalu mengawasi anak-anak, terutama balita. Mereka belum menyadari bahaya yang ada di sekitarnya,” pesan Eri.
Kepala BPBD Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro, menyatakan bahwa pencarian balita berlangsung selama empat hari dengan melibatkan 80 personel dari berbagai instansi. Pada hari terakhir, pencarian difokuskan di tiga lokasi: Jembatan Royal Residence, Jembatan Sungai Makmur, dan SMPN 34.
“Korban ditemukan pukul 14.00 WIB setelah eceng gondok diurai oleh Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga. Informasi dari warga di atas jembatan membantu tim menemukan lokasi korban,” jelas Agus.
Tragedi ini menjadi pengingat bagi seluruh masyarakat untuk selalu waspada, terutama dalam menjaga keselamatan anak-anak di lingkungan sekitar. Pemkot Surabaya berharap kejadian serupa tidak terulang kembali. (rio/hdl)