Jakarta (beritajatim.id) – Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo), Nezar Patria, mengumumkan bahwa layanan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 yang sempat terdampak serangan siber telah pulih sepenuhnya. Seluruh layanan publik prioritas yang sebelumnya terganggu kini sudah berfungsi normal.
“Per tanggal 25 Agustus, semua layanan publik prioritas telah pulih 100%. Data yang sempat terkena ransomware juga sudah dideskripsi dan kini bisa diakses kembali,” ungkap Nezar dalam Rapat Kerja bersama Komisi I DPR RI di Senayan, Jakarta, Senin (23/09/2024).
Selain itu, Nezar menambahkan bahwa proses review terhadap PDNS 2 sudah selesai dan kini menunggu validasi dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Hal ini untuk memastikan PDNS 2 mematuhi aturan keamanan data, termasuk implementasi strategi 3-2-1, yaitu tiga salinan data, dua media penyimpanan berbeda, dan satu salinan di luar lokasi.
“Saat ini, 16 dari 18 rekomendasi keamanan telah diterapkan. Dua rekomendasi lainnya, terkait layanan kriptografi dan backup cadangan, sedang dalam proses implementasi,” tambahnya.
Wamenkominfo juga menyoroti tantangan anggaran yang dihadapi PDNS. Untuk memenuhi kebutuhan layanan cloud pemerintah yang mencakup 53 instansi dengan lebih dari 11.000 aset virtual, dibutuhkan anggaran Rp486 miliar pada 2025. Namun, hanya tersedia Rp27 miliar, yang berisiko mengganggu kelancaran operasional.
Selain itu, Nezar juga memberikan pembaruan terkait pembangunan Pusat Data Nasional 1 (PDN 1) di Cikarang, Jawa Barat. Proyek ini telah mencapai 83 persen penyelesaian dan ditargetkan rampung pada Oktober 2024, dengan uji coba operasional pada November hingga Desember 2024.
“Kami berkomitmen untuk memperkuat infrastruktur digital nasional guna mendukung transformasi digital Indonesia,” tandasnya. (hdl)