Banyuwangi (beritajatim.id) – Wakil Menteri Pertanian RI, Sudaryono, mengunjungi peternakan sapi perah modern di Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Banyuwangi, Selasa (7/1/2025). Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya mendukung peningkatan produksi susu segar nasional.
Bersama Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Agung Suganda, Wamentan meninjau peternakan PT Bumi Rojo Koyo yang saat ini mengelola 2.500 ekor sapi perah.
Sebanyak 1.100 ekor di antaranya aktif memproduksi 32 ton susu segar setiap hari, sementara sisanya dalam tahap pemeliharaan.
Kerja Sama dengan Australia Barat untuk Tambah Sapi
PT Bumi Rojo Koyo berencana meningkatkan kapasitas produksi dengan mendatangkan 3.000 sapi perah tambahan dari Australia Barat. Wamentan mendukung langkah ini dan memastikan tidak ada pembatasan bagi perusahaan untuk menambah jumlah sapi.
“Tidak ada batasan, PT Bumi Rojo Koyo mau mendatangkan hingga 100 ribu sapi juga silakan. Semakin banyak sapi hidup di Indonesia, semakin baik untuk mendukung produksi susu nasional,” kata Sudaryono.
Saat ini, 81 persen kebutuhan susu nasional masih dipenuhi melalui impor. Dengan program makan bergizi gratis yang mulai dilaksanakan Januari 2025, kebutuhan susu segar diperkirakan meningkat signifikan.
Target 2 Juta Sapi dalam Lima Tahun
Pemerintah menargetkan mendatangkan 2 juta sapi hidup dalam lima tahun ke depan. Untuk tahun 2025, target awal adalah 200 ribu sapi. Sudaryono mengajak peternak lokal, koperasi, dan investor asing untuk memanfaatkan peluang ini guna meningkatkan populasi sapi dalam negeri.
“Selain meningkatkan produksi susu, ini juga membuka lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama jika sebagian sapi dititipkan kepada peternak lokal,” tambahnya.
Dukung Program Ketahanan Pangan dan Kesiapsiagaan Wabah PMK
Bupati Ipuk Fiestiandani menyatakan Pemkab Banyuwangi telah bekerja sama dengan PT Bumi Rojo Koyo untuk mendukung program makan bergizi gratis bagi siswa di seluruh sekolah.
“Kami berharap produksi susu Banyuwangi dapat berkontribusi pada program ketahanan pangan nasional,” ujar Ipuk.
Wamentan juga mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan terhadap wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) melalui vaksinasi. “Ketersediaan vaksin sudah mencukupi. Kami harap pemda dan peternak waspada serta memonitor secara jeli penyebaran PMK,” tegasnya. (ted)