Kudus (beritajatim.id) – Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Wamendikdasmen), Fajar Riza UI Haq, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Dalam rangkaian acara tersebut, Wamen Fajar mengunjungi SMP 3 Satu Atap Gebog dan berdialog dengan sejumlah kepala sekolah di Kabupaten Kudus bersama jajaran Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dan Pemerintah Kabupaten Kudus.
Dalam kesempatan tersebut, Wamendikdasmen Fajar Riza UI Haq mengapresiasi sistem pendidikan yang ada di Kabupaten Kudus yang sudah dikenal baik, serta dukungan dari dunia industri di sekitar wilayah tersebut.
“Kabupaten Kudus sudah lama terkenal akan sistem pendidikannya yang sangat baik. Pendidikan di Kudus juga beruntung banyak dibantu oleh dunia industri di sekitarnya,” kata Fajar dalam acara Jagong Bareng Pak Wamen.
Fajar Riza menekankan pentingnya kerja sama antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Dunia Industri. Menurutnya, dengan sistem pendidikan yang baik, pendidikan dapat menjadi alat yang efektif untuk pemerataan kesejahteraan dan keadilan bagi masyarakat.
“Sekolah tempat acara ini menjadi bukti bahwa pendidikan tidak boleh ada kesenjangan kualitas antara sekolah di kota maupun di desa. Kemendikdasmen terus berupaya mengajak semua pemangku kebijakan di daerah untuk bersama-sama menciptakan akses layanan yang bermutu untuk semua,” paparnya.
Fajar juga berharap Kabupaten Kudus dapat terus mempertahankan dan meningkatkan sistem pendidikan yang sudah baik, serta mengapresiasi kinerja guru dan pimpinan sekolah yang terus berjuang memberikan pengajaran di tengah tantangan yang ada.
“Semoga pendidikan di Kabupaten Kudus terus berkembang, maju, dan membawa kesejahteraan serta keadilan untuk masyarakat,” ujar Wamen Fajar.
Pada kesempatan yang sama, Penjabat Bupati Kudus, M. Hasan Chabibie, menyampaikan terima kasih atas kunjungan Wamendikdasmen dan jajaran Kemendikdasmen ke Kabupaten Kudus. Menurutnya, kunjungan ini menjadi langkah awal yang baik untuk menciptakan sinergi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupaten Kudus.
“Saat ini kami memiliki kurang lebih 1.000 satuan pendidikan yang berada di wilayah Kabupaten Kudus. Tentunya ini merupakan pekerjaan besar dan membutuhkan gotong royong bersama banyak pihak,” jelas Hasan.
Hasan juga mengungkapkan tantangan yang dihadapi oleh Pemerintah Kabupaten Kudus, salah satunya adalah masalah infrastruktur sekolah. Ia menambahkan bahwa SMP 3 Satu Atap Gebog yang berdiri sejak 2009 menjadi contoh komitmen Pemerintah Kabupaten Kudus dalam mendukung program wajib belajar 12 tahun.
“Jika SMP yang berada di ujung Kabupaten Kudus ini memiliki semangat menyongsong Indonesia Emas 2045, kami berharap sekolah lainnya juga memiliki semangat dan motivasi yang sama. Mari bersama-sama wujudkan generasi Indonesia yang cerdas dan terampil di masa depan,” ujar Hasan. (hdl)