Jakarta (beritajatim.id) – Seorang perempuan Indonesia keturunan Pakistan, Selim Bibi (79), tak pernah menduga bahwa karya-karya lukisannya yang bertema Pakistan akan dipamerkan di Kedutaan Besar Pakistan di Jakarta. Karya-karya tersebut dipamerkan dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Islam Pakistan yang ke-77 pada 14 Agustus 2024.
Selim merupakan anak pertama dari sepuluh bersaudara. Ia lahir dari pasangan Anait Ali bin Maula Bakhs, seorang warga negara Pakistan, dan Chati’ah, seorang perempuan Indonesia asal Bangil, Pasuruan.
Di usia lanjutnya, Selim harus berjuang melawan beberapa penyakit yang memaksanya menjalani empat kali operasi dan menggunakan kursi roda. Untuk menjaga semangatnya, dokter menyarankan agar ia melakukan kegiatan yang ia sukai. Selain rutin mengikuti kajian tafsir Al-Quran di Masjid Al-Azhar Blok M, Selim juga menyalurkan hobi melukisnya.
Sejak tahun 2020, Selim telah menghasilkan ratusan lukisan, dengan puluhan di antaranya bertema tentang Pakistan. Lukisan-lukisannya menampilkan ikon-ikon kota dan bangunan bersejarah di Pakistan, seperti Gurdwara Shri Punjab, Kumrat Valley, Mazar-e Quaid Karachi, Neela Gumbad Lahore, Shalimar Garden Lahore, dan Clock Tower Peshawar.
Selim, yang kini menetap di Jakarta, tidak pernah membayangkan bahwa 24 lukisan bertema Pakistan yang dibuatnya sebagai bagian dari terapi akan dipamerkan di Kedutaan Besar Pakistan. Karya-karyanya dipajang dan dilihat oleh para tamu undangan, termasuk pejabat kedutaan Pakistan dan komunitas Diaspora Pakistan di Jakarta.
Pada acara tersebut, Selim diundang sebagai tamu kehormatan oleh Duta Besar Pakistan untuk Indonesia, ASEAN, dan Timor-Leste, H.E. Ameer Khurram Rathore. Selim juga diberi kehormatan untuk memotong kue yang dihiasi bendera Pakistan sebagai bagian dari puncak perayaan Hari Kemerdekaan Pakistan.
“Alhamdulillah, ini semua rencana Allah. Saya tidak tahu bagaimana prosesnya. Karena anak saya kenal dengan Pak Dubes, lalu cerita, dan Pak Dubes mengundang dan mengijinkan lukisan-lukisan saya dipamerkan di sini. Terima kasih. Pakistan Zindabad (Pakistan Panjang Umur),” ujarnya. (hdl)